Anies Baswedan saat hadir di DPP PKS. Foto Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Juru bicara (Jubir) relawan Anies Baswedan, Iwan Tarigan mengungkapkan bahwa Anies pernah ditawarkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk menjadi kadernya. Namun, permintaan tersebut belum disambut oleh Anies.
Pernyataan ini Iwan sampaikan untuk menanggapi perkataan elite politik partai Demokrat, Syahrial Nasution yang menyebut Anies baswedan harus masuk partai politik (parpol). Menurut Syahrial, Anies harus ikut berjuang bersama parpol agar tidak besar sendiri.
"Perlu kami jelaskan bahwa masukan seperti beliau itu bukan kali ini saja disampaikan oleh tokoh Politik kepada Bapak Anies Baswedan, PKS baru-baru ini juga meminta Bapak Anies Baswedan menjadi Kader PKS," kata Iwan Tarigan saat dikonfirmasi, Senin (1/7/2024).
Anies Baswedan, kata Iwan, sangat menghargai permintaan PKS tersebut sebagai sebuah kehormatan. Namun, sampai sekarang Anies belum memenuhinya
Mantan Jubir Tim Nasional Pemenangan Anies-Cak Imin (Timnas AMIN) itu juga mengatakan semenjak Anies Baswedan terjun ke politik, sudah dimiliki oleh banyak partai politik.
"Sejarah menunjukkan bahwa beliau (Anies Baswedan) selalu diminta Parpol untuk memimpin baik itu ketika menjadi Menteri Pendidikan didorong oleh PDIP. Ketika menjadi Gubernur DKI 2017-2022 didorong oleh PKS, Gerindra dan PAN," beber Iwan
"2024 beliau diminta kembali oleh Parpol untuk maju menjadi Calon Presiden 2024-2029 oleh Partai Nasdem, PKB dan PKS," imbuhnya.
Iwan menambahkan, saat ini, Anies Baswedan kembali maju Gubernur Jakarta. Mantan Rektor Universitas Paramadina itu saat ini didukung oleh DPP PKS, DPW Nasdem, DPW PKB dan DPD PDIP.
Sebelumnya, pernyataan agar Anies masuk ke dalam parpol itu Syahrial Nasution sampaikan dalam akun media sosial X. Ia membandingkan mantan Gubernur Jakarta itu dengan mantan gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang kini di Partai Golkar dan berjuang bersama.
"Pak Anies @aniesbaswedan seru juga kalau masuk parpol. Supaya ikut merasakan perjuangan politik lebih fundamental, mewarnai partai dengan popularitasnya sehingga tidak merasa besar sendiri," tulis Syahrial.
Syahrial mengaku salut kepada Ridwan Kamil karena berani tampil sebagai kader partai tanpa merontokkan nama besarnya.