Dua Periode Jokowi Menjabat Tingkat Kemiskinan Hanya Menurun 2 Persen, Sri Mulyani: Masih Dikaji
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto M Julnis Firmansyah

Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati irit bicara soal tingkat penurunan kemiskinan hanya sebesar 2 persen dalam dua periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Data soal tingkat kemiskinan yang menurun hanya sedikit ini sebelumnya diungkapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

Saat dicecar wartawan mengenai temuan BPS tersebut, Sri Mulyani nampak enggan menjawab Ia tak mau merespons rendahnya penurunan angka kemiskinan, di saat pemerintah gencar menggelontorkan bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat miskin.

"Itu enggak ada komentar dulu, ya. Karena banyak sekali yang mesti dikaji," kata Sri Mulyani sambil tersenyum saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (2/7/2024).

Menteri Keuangan yang menjabat sejak periode awal Jokowi itu tak menjelaskan secara rinci faktor apa yang harus dikaji. Ia hanya berlalu dan pergi meninggalkan Kompleks Istana Kepresidenan.

Sebelumnya, BPS mencatat tingkat kemiskinan di Indonesia mengalami penurunan 2 persen. Meski hanya menurun 2 persen, tingkat kemiskinan pada Maret 2024 mencapai level terendah dalam kurun waktu 10 tahun terakhir.

Plt. Sekretaris Utama BPS Imam Machdi mengatakan, tingkat kemiskinan pada Maret sebesar 9,03 persen dari total penduduk. Kemudian tercatat jumlah penduduk miskin sebanyak 25,22 juta orang.

"Tingkat kemiskinan yang terendah dalam 1 dekade ini," kata dia, dalam konferensi pers, Kantor BPS, Jakarta, Senin (1/7/2024).

Imam menyebut dalam kurun waktu satu dekade terakhir, jumlah penduduk miskin berkurang sekitar 3,06 juta orang dari 28,28 juta orang pada Maret 2014. Sementara itu, tingkat kemiskinan berkurang sebesar 2,22 persen poin dari Maret 2014 sebesar 11,25 persen.