Equities Specialist DBS Group Research Maynard Arif. (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)
Jakarta, tvrijakartanews - Equities Specialist DBS Group Research Maynard Arif memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunganya. Sementara itu, dari dalam negeri Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuannya sebesar 6,25 persen, suku bunga deposit facility menjadi 5,5 persen, dan suku bunga lending facility 7 persen.
"Kita semua tahu posisi mempertahankan suku bunga level 6,25 persen, tapi kita lihat data-data terakhir memang inflasi memang cukup tidak turun-turun tidak ini mengakibat the Fed mempertahankan suku bunganya," kata Maynard ditemui di Jakarta, Rabu (3/7/2024).
Maynard menjelaskan sejak awal tahun 2024 ekspetasi the Fed akan menurunkan suku bunga kemungkinan sampai 7 kali. Namun disisi proyeksi the Fed sendiri mungkin di semester kedua cuman satu kali menurunkan suku bunga.
"Tapi kita melihat secara keseluruhan the Fed sendiri akan mengambil posisi untuk soft landing, jadi mungkin bukan inflasi tetapi memperhatikan data-data lain dari non found data-data lapangan pekerjaan," ujarnya.
Kemudian, kata Maynard, bila dilihat di semester kedua nanti, Amerika Serikat akan mengadakan pemilu yang juga memberikan dampak terhadap perekonomiannya.
"Karena akan ada perubahan policy-policy pemimpin baru," ujarnya.
Dikatakan Maynard, dari data terakhir, pihaknya melihat sebetulnya dari sisi inflasi cukup sulit untuk mencapai dua persen. Kemungkinan besar the Fed sendiri akan bisa menurunkan suku bunga sebelum inflasinya mencapai dua persen, kalau data-data ekonominya cukup lemah.
"Jadi secara keseluruhan, kami melihat The Fed akan menurunkan suku sebanyak dua kali di semester kedua tahun 2024. Sedangkan Fed prediksi masih satu kali. Jadi sedikit kita lebih agresif dari sisi market memperkirakan dua kali," pungkasnya.