Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBPPPA) Kabupaten Serang, Encup Suplikah
Serang, tvrijakartanews - Kepala Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBPPPA) Kabupaten Serang, Encup Suplikah mengatakan, masih ada 5.408 anak yang menderita stunting.
Menurutnya, angka stunting di Kabupaten Serang menurun jika dibandingkan dengan data 2023 yang mencapai 9.436 anak.
Dari data sebaran, kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Kramatwatu dan Cikesal. Dua wilayah ini akan jadi percontohan penanganan stunting yang dilakukan bersama BKKBN Pusat.
"Ada 5.408 anak, di tahun 2023 ada 9.436. Paling banyak di Kecamatan Kramatwatu dan Cikesal. Dua kecamatan ini menjadi contoh agar 29 kecamatan melihat," katanya, Jumat (5/7/2024).
Hingga kini, Pemkab Serang masih berupaya menekan stunting dengan melakukan intervensi oleh semua dinas sesuai kewenangannya.
Tidak hanya itu, penanganan stunting juga dilakukan hingga ke aparatur pemerintah desa.
Dengan intervensi serentak di semua lini, pihaknya berharap prevelensi stunting tahun 2024 bisa mencapai 14 persen sesuai target pemerintah pusat.
"Penanganan stunting ini kita sudah tiap kecamatan, desa. Kenapa Kecamatan Kramatwatu dan Cikesal, data lokus 3 tahun itu ada lagi, ada lagi. Makanya dari pusat coba turun ke kecamatan ini," terangnya.