
Personel BPBD Bengkulu evakuasi warga terdampak banjir. (Humas BNPB)
Jakarta, tvrijakartanews - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 243 Kepala Keluarga terdampak banjir. Dampak dari genangan air yang cukup tinggi antara 50-100 sentimeter.
"Sebanyak 14 orang mengungsi. Meskipun demikian, saat ini para pengungsi telah kembali ke rumah masing-masing," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (7/7/2024).
Muhari menambahkan BPBD Kota Bengkulu langsung bergerak untuk melakukan evakuasi, kaji cepat, serta berkoordinasi dengan instansi terkait guna penanganan darurat banjir.
"Banjir akibat luapan sungai pascahujan deras yang mengguyur wilayah Kota Bengkulu ini menggenangi lima kelurahan antara lain Kelurahan Lingkar Barat, Kelurahan Dusun Besar, Kelurahan Tanah Patah, Kelurahan Nusa Indah, dan Kelurahan Pagar Dewa," ujarnya.
Menurut Muhari, pihaknya mengimbau warga Bengkulu untuk selalu waspada akan potensi bencana hidrometeorologi basah meskipun sedang berada pada periode kemarau.
Hal ini didasari oleh informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat di wilayah Provinsi Bengkulu hingga Minggu (7/7/2024) mendatang.
"Jika terjadi hujan lebat lebih dari satu jam, warga dihimbau untuk evakuasi secara mandiri ke tempat yang lebih aman," pungkasnya.
Seperti diketahui, Banjir yang melanda Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu pada Sabtu (6/7/2024) pukul 06.00 WIB telah surut pada sore hari. Kendati demikian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu masih bersiaga di lapangan sebagai langkah antisipasi potensi banjir susulan.

