
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Foto Sekretariat Presiden
Jakarta, tvrijakartanews - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mempertanyakan kesiapan sejumlah infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN) sebelum mulai berkantor di sana. Rencananya, Kepala Negara bakal mulai berkantor di IKN pada bulan ini.
Namun, Jokowi menyebut pihaknya baru akan pindah ke IKN jika listrik dan air sudah tersedia. Presiden menyatakan ia tidak ingin memaksakan sesuatu yang belum siap.
"Airnya sudah siap belum? Listriknya sudah siap belum? Tempatnya sudah siap belum? Kalau siap, pindah," kata Jokowi dikutip Selasa (9/7/2024).
Kepala Negara mengatakan sudah mendapatkan laporan soal kesiapan air dan listrik di IKN. Namun, kata dia, kedua hal tersebut belum siap.
"Sudah (dapat laporan), tapi belum (siap)," katanya.
Mengenai penerbitan keputusan presiden (keppres) tentang pemindahan ibu kota, Jokowi mengatakan hal itu tergantung perkembangan di lapangan. Jika IKN belum siap ditempati, maka keppres tersebut belum akan diterbitkan.
"Keppres bisa sebelum, bisa setelah Oktober. Kita melihat situasi lapangan. Kita tidak ingin memaksakan sesuatu, yang memang belum, jangan dipaksakan. Semua dilihat. Progres lapangannya dilihat," ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres), Heru Budi Hartono mengatakan Presiden Jokowi bakal segera berkantor di IKN setelah infrastruktur dasar di sana selesai. Saat ini, Istana masih masih menunggu kesiapan infrastruktur mendasar yang tengah dikerjakan lintas kementerian.
"Kita lihat perkembangan sarana prasarana yang ada. Ya kan ada air, ada bandara. Kemarin bandara (ditargetkan) bisa selesai Agustus lah ya, dan hasil informasi yang saya dapat tentunya masih perlu penyempurnaan," tuturnya," kata Heru di Wisma Negara, Jakarta Pusat, Senin (25/6/2024).
Beberapa infrastruktur dasar yang masih terus disiapkan seperti pasokan air bersih dan bandara IKN, yang akan berlokasi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Meskipun pembangunan bandara ditargetkan rampung Agustus 2024, Heru mengatakan masih diperlukan pengecekan lebih lanjut dan memastikan izin operasional bandara tersebut.
Lebih lanjut, Heru mengatakan pemerintah juga terus mematangkan persiapan rangkaian acara peringatan HUT Ke-79 RI, yang akan dimulai dengan kegiatan zikir bersama pada 1 Agustus 2024.
Berbeda dari rencana awal untuk menyelenggarakan seluruh rangkaian acara peringatan HUT tahun ini di IKN, Heru menyebut kegiatan selama 1-17 Agustus mendatang akan diselenggarakan secara luring dan daring, di IKN dan Jakarta.
"Kan ada bolong-bolong waktunya. Ada acara tanggal 1, tanggal 10, tanggal 14, tanggal 15, kemudian tanggal 16 dan tanggal 17 (Agustus). Sudah kita setting ya (Presiden akan) pergi-pulang (skenario-nya). Misalnya, tanggal 1 ke tanggal 10 kan jauh (jeda-nya), tentunya (Presiden) akan mondar-mandir ke Jakarta," ucap Heru.

