Foto : Dokumentasi Humas Pemkot Tangerang. Penandatangan kerja sama rumah sakit rujukan perawatan stunting di Kota Tangerang
Tangerang, tvrinewsjakarta - Sebanyak 77 rubu balita di Kota angerang telah melakukan deteksi dini stunting selama buan Juni 2024, lima persen di antaranya, dinyatakan terindikasi stunting. Untuk Menangani hal tersebut, Pemkot Tangerang telah menyiapkan sejumlah skema penangana stunting.
Salah satunya dengan melakukan skrining rutin di posyandu setiap bulan. Kemudian untuk anak yan terindikasi stunting akan dirujuk ke Rumah Sakit rujukan yaitu RSUD Kota Tangerang. Selain di RSUD Kota Tangerang, Pemkot Tangerang juga telah bekerja sama dengan rumah sakit swasta, yaitu RS Hermina Periuk, RS Annisa, RS Primaya, RSUP Dr. Sitanala dan RS Sari Asih Ciledug.
"Jadi, kami sudah melakukan mapping mana saja sesuai dengan wilayah-wilayah kecamatan yang ada di Kota Tangerang. Sehingga, dengan kerja sama ini mempermudah akses yang sebelumnya ada di RSUD Kota Tangerang," jelas Kepala Dinas Kesehatan Dini AnggraeniAnggraeni pada Kamis (11/7/2024)Perawatan yang akan diberikan di antaranya konsultasi dengan dokter spesialis anak terhadap rujukan stunting dari puskesmas. Lalu, akan ada pemeriksaan gizi, penyakit-penyakit kronis apabila diderita, dan apakah stunting akibat penyakit kronis atau bawaan."Nanti, dokter spesialis anak akan memeriksa apakah ada penyakit kronis yang diderita anak tersebut. Jika ada, maka harus diselesaikan terlebih dahulu dan dilihat stuntingnya apakah efek dari penyakit kronis atau bawaan. Nanti, dokter spesialis anak akan merumuskan apa saja yang harus dilakukan terhadap anak tersebut, lalu ditata laksana apabila ada yang dilaksanakan di puskesmas," lanjutnya.Dini menegaskan, perawatan rujukan tersebut gratis tanpa dipungut biaya. Diharapkan, dengan berbagai penanganan dan program yang dilaksanakan tidak ada kasus stunting baru di Kota Tangerang."Mudah-mudahan, dengan berbagai program tersebut tidak ada kasus stunting baru di Kota Tangerang. Sehingga, anak-anak di Kota Tangerang tumbuh menjadi generasi yang sehat dan cerdas," tutupnya.Sebelumnya diketahui bahwa 77.020 balita di Kota Tangerang telah menjalani skrining awal pencegahan stunting selama bulan Juni 2024 pada intervensi serentak pencegahan stunting melalui 1.097 posyandu di 104 kelurahan. Berdasarkan kegiatan tersebut, diketahui bahwa tren prevalensi stunting pada balita di Kota Tangerang mengalami penurunan dari tahun 2018 di angka 19,1 persen menjadi 11,8 persen di tahun 2022. Kenaikan terjadi pada tahun 2023 dengan angka 17,6 persen, meskipun masih di bawah angka Provinsi Banten yaitu 24 persen dan nasional di 21,5 persen.