
Ilustrasi hacker kejahatan siber. (freepik)
Jakarta, tvrijakartanews - Prakitisi dan Akademisi dari Universitas Bina Nusantara Chrisando Ryan Pardomuan Siahaan mengatakan kejahatan siber ada kemungkinan keterlibatan orang dalam (Ordal). Hal ini kerap terjadi di perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia.
"Tapi biasa, ancaman kejahatan siber melibatkan dari orang dalam memang ada," kata Chrisando saat dihubungi tvrijakartanews, di Jakarta, Jumat (12/7/2024).
Chrisando menambahkan selama ini setiap perusahaan di Indonesia memiliki tim sendiri yang memiliki pin khusus. Hal ini untuk mengantisipasi perusahaan atas kejahatan siber yang melibatkan orang dalam.
"Karena ada orang-orang dalam bahkan punya pin khusus untuk menangani kejahatan siber yang menyusup ke dalam perusahaan. Jadi memang resiko yang terjadi di perusahaan tapi kalau di Indonesia," tuturnya.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir meminta dilakukan investigasi terhadap pegawai Telkom yang diduga lalai. Hal ini membuat sistem pusat data nasional (PDN) diserang ransomware.
"Kan baru indikasi. Saya mendorong yang namanya investigasi audit. Mendorong pembersihan individu yang korup atau individu yang tidak baik," kata Erick ditemui di Jakarta, Kamis (11/7/2024).
Erick mengatakan pihaknya mendukung kebijakan koreksi yang telah diambil terhadap pihak yang dianggap tidak kompeten. Buntutnya, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Samuel Abrijani Pangerapan mundur dari jabatannya.