Jadi Pilot Project Program Makan Bergizi Gratis, Pemkot Tangerang Sasar 20.157 Anak Sekolah
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Foto : Dokumentasi Isty/TVRI. Menko Airlangga Hartarto saat memenuhi undangan Pemkab Tangerang untuk simulasi program makan siang di SMPN 2 Curug, Kabupaten Tangerang.

Tangerang, tvrinewsjakarta - Kota Tangerang ditetapkan menjadi wilayah proyek percontohan bagi program makan bergizi gratis yang berlangsung pada 5-9 Agustus 2024 mendatang. Untuk mempersiapkan rencana tersebut, Pemkot Tangerang telah merencanakan langkah-langkah strategis sebagai persiapan pelaksanaan program makan bergizi gratis di Kota Tangerang. Berdasarkan hasil rapat persiapan terkini, Pemkot Tangerang akan merealisasikan program tersebut menyasar 20.157 siswa di sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) yang tersebar di Kota Tangerang.

“Kami berkomitmen menyukseskan proyek percontohan ini, berbagai persiapan mulai dilaksanakan, mulai dari mekanisme penganggaran, pelaksanaan, pendistribusian, sampai uji coba sebelum direalisasikan awal bulan Agustus nanti sesuai dengan lini masa yang telah ditentukan,” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangerang Herman Suwarman, Senin (12/7/2024).

Ia melanjutkan, Pemkot Tangerang juga mulai melakukan koordinasi dengan pihak sekolah yang direncanakan sebagai lokus realisasi program MBG di Kota Tangerang. Saat ini, Pemkot Tangerang merencanakan akan menunjuk 20 sekolah sebagai lokus realisasi program tersebut.

“Kami berharap semuanya, proses realisasi pilot project di Kota Tangerang dapat berjalan secara lancar, serta mampu diadopsi secara nasional,” pungkasnya.

Sebelumnya Pj Walikota Tangerang, Nurdin telah melakukan kunjungan kerja ke Kota Cilegon dalam rangka persiapan pelaksanaan program uji coba makan gratis atau bergizi. Selanjutnya, kedua kepala daerah tersebut melakukan rapat persiapan bersama Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) pada Rabu, 10 Juli 2024 lalu.

"Sejauh ini kesiapannya lancar untuk Kota Tangerang, di mana pilot project ini nantinya diharapkan akan menjadi model yang akan diadopsi secara nasional, mulai dari pemilihan sekolah hingga penyusunan mekanisme pengadaan serta distribusinya, hingga standar menunya dan persiapan semuanya, insya Allah sudah siap," jelas Nurdin.