510 Unit Rumah Tak Layak Huni Dibedah, Terbanyak di Pondok Aren
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie Menyerahkan Simbolis Kunci Rumah Kepada Warga Penerima Manfaat Program Bedah Rumah Tak Layak Huni

Tangsel, tvrijakartanews - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) kembali melanjutkan program unggulan bedah rumah.

Untuk tahun 2024, Wali Kota Benyamin menargetkan 510 unit rumah tak layak huni di Tangsel akan dibedah menjadi layak huni.

"Tahun ini untuk keseluruhan program bedah rumah dilakukan ke 510 unit rumah yang tak layak, dan semuanya sudah selesai," ucap Benyamin usai meresmikan salah satu rumah penerima manfaat bedah rumah di Kecamatan Pamulang, Jumat (19/07/2024).

Benyamin menjelaskan, secara rinci pembangunan bedah rumah umum tak layak huni berada di tiap kecamatan. Untuk Kecamatan Setu, perbaikan dilakukan ke 68 unit rumah yang tak layak, Kecamatan Ciputat sebanyak 68 unit, Ciputat Timur 65 unit. Kemudian lanjutnya, Pamulang dilakukan 65 unit, Pondok Aren 94 unit, Serpong sebanyak 80 dan Serpong Utara 70 unit.

“Jadi totalnya 510 unit rumah dibedah pada tahun 2024, terbanyak di Kecamatan Pondok Aren," ujarnya.

Lebih lanjut, penerima manfaat program bedah rumah telah melalui verifikasi sesuai Peraturan Wali Kota Nomor 110 tahun 2022. Di antaranya kebenaran lokasi, ketersediaan dan termasuk kepemilikan lahannya.

"Program ini merupakan lanjutan dari tahun-tahun sebelumnya, yang kita lakukan dibedah itu dari pondasinya, ini rehab total," ucapnya.

Selain program bedah rumah, Benyamin juga menegaskan komitmennya untuk menghadirkan kehidupan yang layak bagi masyarakat Tangsel.

"Jadi bukan rumahnya saja, kita lihat lingkungannya juga apakah perlu penerangan jalan umumnya untuk program Tangsel Terang, drainasenya juga. Jadi semua itu kita peruntukkan bagi masyarakat," tandasnya.

Sementara salah satu warga penerima manfaat program bedah rumah, Majum  menyampaikan kebahagiaannya di hadapan Wali Kota Benyamin Davnie. Dulunya, ia mengaku rumah miliknya tidak layak ditempati, karena kerusakan hampir 80 persen.

Lewat program bedah rumah, akhirnya Majum dapat merasakan manfaat keberlanjutan program. Sehingga dia menilai program ini layak untuk dilanjutkan.