Foto: reuters
Jakarta, tvrijakartanews - Peneliti Universitas Tokyo menumbuhkan sel kulit manusia menjadi bentuk wajah dan menggunakan ikatan seperti ligamen yang tertanam untuk menariknya menjadi seringai lebar. Meskipun hasilnya mungkin masih tampak menakutkan, peneliti utama Shoji Takeuchi mengtakan ini merupakan langkah maju yang penting dalam menciptakan robot yang lebih mirip manusia.
"Sampai saat ini, belum ada yang tahu cara menggerakkan kulit hidup, jadi saya pikir dengan memasang aktuator dan jangkar ini, manipulasi kulit hidup untuk pertama kalinya menjadi mungkin. Ini adalah teknologi baru yang kami kembangkan," kata Takeuchi di laboratoriumnya di kampus Universitas Tokyo dikutip dari reuters (19/07).
Robot tersenyum, yang ditampilkan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan daring oleh Cell Reports Physical Science bulan lalu, merupakan hasil penelitian selama satu dekade oleh Takeuchi dan labnya tentang cara menggabungkan mesin biologis dan buatan.
Jaringan hidup memiliki banyak keunggulan dibandingkan logam dan plastik, Takeuchi menjelaskan, mulai dari efisiensi energi otak dan otot hingga kemampuan memperbaiki diri kulit.
Ke depannya, para peneliti bermaksud menambahkan lebih banyak elemen ke kulit yang ditumbuhkan di laboratorium, termasuk sistem peredaran darah dan saraf. Hal itu dapat menghasilkan platform pengujian yang lebih aman untuk kosmetik dan obat-obatan yang diserap melalui kulit.
“Tubuh kita adalah struktur tiga dimensi. Struktur tiga dimensi seperti ini memiliki banyak gerakan. Saya pikir teknologi ini dapat memberikan model yang baik untuk mensimulasikan bagaimana obat-obatan dan kosmetik (yang diaplikasikan pada kulit) dapat berubah selama gerakan-gerakan ini,” kata Takeuchi.
Hal ini juga dapat menghasilkan penutup yang lebih realistis dan fungsional untuk robot. Namun tantangan yang tersisa adalah apa yang disebut "lembah misterius," di mana robot dianggap aneh atau menakutkan karena semakin mirip manusia.
Seperti robot mirip manusia lainnya, Takeuchi mengakui bahwa ciptaannya juga memiliki sedikit kesan menyeramkan.
"Berbagai hal telah dibicarakan untuk mengurangi kengerian (robot mirip manusia), tetapi saya pikir salah satu hal penting adalah bahannya. Saya pikir membuat robot dari bahan yang sama persis dengan manusia dan membuat mereka menunjukkan ekspresi yang sama mungkin menjadi salah satu kunci untuk mengatasi lembah misterius," imbuh Takeuchi.