Gangguan Microsoft Global pada Jumat Ganggu Penerbangan, Bank, dan Sistem Kereta Api di Jepang
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Foto: reuters

Jakarta, tvrijakartanews - Laporan menunjukkan bahwa gangguan TI global mencegah West Japan Railway Company menampilkan lokasi beberapa kereta. Sistem kasir di Universal Studios Osaka tidak berfungsi, dan maskapai penerbangan Jetstar harus membatalkan sekitar 20 penerbangan.

Selain itu, situs web dan aplikasi seluler Japan Airlines menghadapi masalah, termasuk fungsi pemesanan dan perubahan yang tidak dapat diakses untuk penerbangan domestik dan internasional.

"Semua yang kami lakukan sekarang bergantung pada sistem. Kami tidak tahu harus berbuat apa jika tiba-tiba sistemnya tidak berfungsi. Kami tidak bisa memperbaikinya sendiri, jadi untuk saat ini kami tidak bisa berbuat apa-apa," kata seorang warga Tokyo dukutip dari reuters (20/7).

Gangguan dunia maya hari Jumat merupakan insiden global yang menyebabkan gangguan signifikan di berbagai sektor, termasuk outlet media dan rumah sakit di seluruh dunia.

Badai ini telah menghentikan penerbangan di Amerika Serikat, mengganggu layanan perbankan di Australia, dan memengaruhi operasi media dan telekomunikasi di berbagai negara.

Gangguan tersebut dikaitkan dengan masalah pada platform keamanan siber CrowdStrike dan kegagalan signifikan pada layanan komputasi awan Microsoft.

Gangguan berlanjut selama berjam-jam, bahkan setelah Microsoft mengumumkan pihaknya secara bertahap mengatasi masalah yang memengaruhi aplikasi dan layanannya.

Gangguan yang dialami Microsoft telah memberi dampak signifikan terhadap pasar saham berjangka AS, sehingga meningkatkan kekhawatiran di pasar keuangan.

Microsoft (MSFT.O) turun 2,7 persen dalam perdagangan pra-pasar setelah gangguan cloud, pada saat Wall Street sudah mengalami periode yang penuh tantangan.

Para investor telah mengevaluasi dengan cermat laba kuartal kedua dan memperhatikan peralihan dari saham teknologi berkapitalisasi besar, yang merupakan pendorong utama reli ekuitas pada tahun 2024.

Indeks saham berjangka AS turun pada hari Jumat karena para pedagang menjauh dari saham teknologi berkapitalisasi besar yang mahal sambil mengevaluasi dampak gangguan teknologi global yang memengaruhi bisnis di berbagai sektor.