
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid. (Humas Kadin)
Jakarta, tvrijakartanews - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menargetkan sebanyak 2.000 usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dari berbagai jenis usaha untuk mengikuti program WikiExport Jalan. Hal ini dalam rangka mendorong UMKM naik kelas agar bisa merambah ke pasar ekspor.
“Kami menargetkan sebanyak 2.000 UMKM dari berbagai jenis usaha akan mengikuti program WikiExport Japan ini. Selanjutnya, diharapkan setidaknya 20 UMKM bisa lolos kurasi untuk mengikuti business matching di Jepang dan bertemu dengan sejumlah potential buyer,” kata Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid dalam keterangan. tertulis di Jakarta, Kamis (25/7/2024).
Arsjad menambahkan Dua tahun lalu, Kadin meluncurkan Kemitraan Inklusif Closed Loop, yaitu gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas yang diresmikan Presiden Joko Widodo.
“Sebagai bagian dari gerakan inklusif tersebut, Kadin juga meluncurkan WikiExport. Melalui program ini, UMKM akan mendapat pelatihan ekspor bersertifikat dan kesempatan untuk mengikuti business matching di luar negeri,” ujarnya.
Pada tahun 2023 lalu, Arsjad menjelaskan Kadin Indonesia berkolaborasi dengan Japan External Trade Organization (Jetro) serta didukung PT HM Sampoerna Tbk menggelar business matching di Tokyo, Jepang dengan membawa 9 UMKM Indonesia yang telah menyelesaikan program pelatihan WikiExport..
Mereka adalah Pipiltin Cocoa, Alko Sumatra Kopi, Sukkha Citta, Shiroshima, House of Tea, Balista Coffee Liqueur, Sambal Pecah, Jamune, dan Ohana Mie. Kegiatan tersebut membukukan ekspor UMKM ke Jepang sebesar 1 juta dolar Amerika Serikat.
“Untuk tahun ini, Kadin Indonesia dan Jetro kembali akan menggelar pelatihan sertifikasi ekspor bagi UMKM yang dilanjutkan dengan menyelenggarakan business matching bagi para UMKM yang lolos kurasi,” tuturnya.
Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM, ada sekitar 65 juta UMKM di Indonesia dengan kontribusi sebesar 61 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) dan menyerap 97 persen dari total tenaga kerja nasional.
Namun demikian, kontribusi UMKM terhadap ekspor nasional baru mencapai sekitar 15,7 persen, lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Singapura 41 persen dan Thailand 29 persen.

