Peneliti Gunakan Cara Diet Kubis pada Bulu Babi Berduri Guna Kontrol Populasi di Lepas Pantai Jepang
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Foto: Reuters

Jakarta, tvrijakartanews - Perairan Teluk Sagami, yang terletak di lepas pantai Prefektur Kanagawa, Jepang, dipenuhi dengan bulu babi hitam berduri. Bahkan, menurut para peneliti di Pusat Teknologi Perikanan prefektur, jumlahnya terlalu banyak. Sementara bulu babi secara alami memakan tanaman laut, para peneliti telah mencatat bahwa jumlah mereka yang berlebihan telah menyebabkan penggurunan garis pantai Kanagawa.

 Peneliti Shozo Takamura saat melakukan survei jumlah bulu babi mengatakan ada banyak bulu babi di daerah-daerah di mana lamun telah menghilang.

"Para penyelam dan nelayan menyelam ke dalam dengan pakaian renang mereka untuk mengumpulkan dan membuangnya, tetapi jumlah mereka hampir tidak berkurang sehingga jelas bahwa jumlah mereka sangat besar," kata Shozo Takamura, peneliti pusat teknologi perikanan Kanagawa dilansir dari reuters.

Kelompok relawan telah mengumpulkan bulu babi, menaruhnya dalam ember, dan mengirimkannya untuk digunakan sebagai pupuk di ladang setempat. Namun kini Pusat Teknologi Perikanan Kanagawa tengah mencari cara baru untuk memanfaatkan bulu babi yang dikumpulkan, yang mereka yakini dapat membantu mendukung upaya pengendalian populasi.

"Landak laut yang kami pelihara di pusat penelitian ini, yaitu landak laut ungu Pasifik, sangat menyukai sayur-sayuran seperti kubis dan komatsuna (bayam sawi Jepang), pada dasarnya sayur-sayuran berdaun," kata peneliti Yutaka Harada.

Di pusat penelitian yang terletak di ujung semenanjung Miura di Kanagawa, Harada merawat tangki air yang penuh dengan bulu babi, memberi mereka makan kubis, dan mencatat pertumbuhannya. Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa bulu babi yang dibesarkan dengan diet kubis di darat dapat menarik pembeli yang pada gilirannya akan mendanai upaya lebih lanjut untuk menghilangkan bulu babi dan memulihkan padang lamun di wilayah tersebut.

"Kami berupaya untuk membudidayakan bulu babi yang lebih lezat di darat dan menjualnya untuk mendukung upaya kami melawan penggurunan laut," kata Harada.