Partai Demokrat saat menyerahkan 52 surat rekomendasi untuk para cakada. Foto M Julnis Firmansyah
Jakarta, tvrijakartanews - Partai Demokrat kembali memberikan surat rekomendasi untuk 52 calon kepala daerah (cakada) yang akan berlaga di Pilkada Serentak 2024. Pemberian surat ini dilakukan langsung oleh Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat.
"Sore hari ini akan kembali menyerahkan surat rekomendasi dari Partai Demokrat kepada kandidat yang akan berlaga di Pemilihan Kepala Daerah 2024, baik pemilihan gubernur dan kabupaten kota," ujar AHY, Kamis (25/7/2024).
Awalnya AHY bakal memberikan surat rekomendasi untuk 56 calon kepala daerah. Namun, sebanyak tiga calon berhalangan hadir sehingga pemberian surat rekomendasi dilakukan di lain waktu.
Adapun 52 daerah yang menerima surat rekomendasi itu, antara lain
1. Bukittinggi
2. Solok Selatan
3. Tanah Datar
4. Kota Padang
5. Pelalawan
6. Rokan Hulu
7. Merangin
8. Muaro Jambi
9. Musi Rawas
10. Kota Lubuklinggau
11. Lebong
12. Seluma
13. Bandung
14. Kota Sukabumi
15. Cilacap
16. Grobogan
17. Wonogiri
18. Karanganyar
19. Bangli
20. Sikka
21. Sumba Tengah
22. Landak
23. Sekadau
24. Kota Singkawang
25. Balangan
26. Tabalong
27. Mamasa
28. Polewali Mandar
29. Buton Tengah
30. Kolaka Utara
31. Konawe Selatan
32. Kota Kendari
33. Bone
34. Enrekang
35. Gowa
36. Kepulauan Selayar
37. Wajo
38. Kota Palopo
39. Kota Parepare
40. Kota Ambon
41. Halmahera Timur
42. Kepulauan Sula
43. Maybrat
44. Kepulauan Yapen
45. Intan Jaya
46. Mimika
47. Puncak
48. Lanny Jaya
49. Mamberamo Tengah
50. Nduga
51. Merauke
52. Fakfak
Untuk daerah lain, seperti Jakarta dan Jawa Tengah, AHY menyebut pihaknya masih menggodok nama yang akan diusung. Pihaknya masih mempertimbangkan beberapa faktor sebelum mengusung calon.
Misalnya, AHY menyebut Partai Demokrat masih melihat peta politik dan pergerakan Koalisi Indonesia Maju (KIM). Partai Demokrat sebelumnya tergabung dengan KIM yang mengusung pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
"Kami akan membaca peta politik secara utuh. Dilihat dari potensi koalisi yang terbangun terlebih dahulu. KIM masih mencari siapa yang kira-kira dan memiliki kans kemenangan yang paling baik," tandas AHY.