Berikut Tanggapan Ketua IDAI Terkait Lonjakan Pasien Anak yang Melakukan Cuci Darah di RSCM
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Foto: Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)

Jakarta, tvrijakartanews - Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K) menanggapi terkait isu pemberitaan di sosial media tentang peningkatan pasien anak yang melakukan cuci darah di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Dokter Piprim menegaskan bahwa tidak ada lonjakan kasus gagal ginjal pada anak sepanjang tahun ini. Melainkan, di RSCM itu sendiri memang tersedia unit dialisis khusus anak-anak yang tidak tersedia di rumah sakit lain.

"Secara nasional, tidak dilaporkan lonjakan kasus gagal ginjal yang signifikan sebagaimana tahun lalu ketika ada kasus keracunan EG dan DEG, jadi sebetulnya kasus cuci darah pada anak ini memang sudah biasa dilakukan dan sudah sering terjadi," ungkap Dokter Piprim pada Rabu (25/7).

Sementara itu, Dokter Piprim menjelaskan ada beberapa penyebab seorang anak mengalami gagal ginjal terminal yang membutuhkan cuci darah. Pertama adalah kelainan bawaan atau kelainan konjenital pada ginjal dan saluran kemihnya. Pada kasus ini anak-anak tersebut sudah sejak lahir terdapat kelainan, seperti ginjalnya kecil atau ada kista dan penyakit bawaan lainnya.

Kemudian penyebab lainnya yaitu karena adanya sinul nekrotik yang tidak tertangani dengan yang memicu terjadinya gangguan ginjal terminal. Penyebab selanjutnya yakni terdapat penyakit lupus sistemik, lupus erotomatosis yang mengenai ginjal dan berujung pada cuci darah. Tak hanya itu, menurut Dokter Piprim penyebab lainnya adalah masalah gaya hidup terkait dengan obesitas dan dengan sindrom metabolik.

"Kita tahu bahwa anak-anak yang obesitas itu mengalami low grade inflammation Inflamasi derajat rendah yang berlangsung secara kronik dan juga mengalami tingginya ROS atau reactive oxygen species, yang ini kalau secara gabungan ditambah dengan hipertensi, ditambah obesitas, lipotoxicity ini bisa merusak ginjal dan lama-kelamaan bisa menyebabkan ginjalnya rusak terminal dan perlu dilakukan cuci darah," jelasnya.