The Fed Diprediksi Tahan Suku Bunga hingga 5,50 Persen, IHSG Ditutup Naik Tipis 0,72 poin
EkonomiNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Ilustrasi grafik IHSG. (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)

Jakarta, tvrijakartanews - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat tipis 0,72 poin atau 0,01 persen. Penguatan IHSG disebabkan The Fed diprediksi mempertahan suku bunga di level 5,25 hingga 5,50 persen.

IHSG ditutup menguat 0,72 poin atau 0,01 persen ke posisi 7.288,89. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,21 poin atau 0,02 persen ke posisi 920,60.

"Bursa Asia bergerak di tengah pekan yang penuh dengan rilisnya data perekonomian, dimana pekan ini terdapat tiga bank sentral yang akan merilis tingkat suku bunganya. Di Amerika Serikat (AS) tampaknya The Fed diprediksi tetap mempertahankan suku bunga di level 5,25 sampai 5,50 persen," kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin (29/7/2024).

Dari Inggris, para pelaku pasar menilai pemangkasan suku bunga oleh Bank of England (BoE) akan terjadi pekan ini sehingga diprediksi suku bunga akan berada di level 5 persen setelah sebelumnya berada di level 5,25 persen.

Sementara itu, di Jepang suku bunga diprediksi tetap di level 0,1 persen pada pekan ini. Namun, beberapa pihak berpendapat bahwa Bank Of Japan (BoJ) akan melakukan pemangkasan suku bunga pada pekan ini.

Para pelaku pasar juga menantikan rilisnya data ketenagakerjaan AS, dimana non farm payrolls diprediksi melemah setelah pada bulan sebelumnya berada di level 206K menjadi 185.000 pada Juli 2024. Sedangkan unemployment rate AS diprediksi tetap pada level 4,1 persen.

Meskipun begitu, ini mengindikasikan data ketenagakerjaan mulai menunjukkan dukungannya terhadap pemangkasan suku bunga paling tidak sekali diantara bulan September hingga Desember di tahun ini. Sementara itu di Tiongkok, pekan ini pemerintah akan merilis data Indeks PMI Manufacturing NBS yang diperkirakan menurun dari sebelumnya 49,5 menjadi 49,3 pada bulan ini.

Tentu penurunan ini menandakan aktivitas manufaktur di Tiongkok makin menjadi dari zona ekspansi (>50) sehingga mengindikasikan perekonomian Tiongkok masih dalam zona kontraksi.

Di dalam negeri, realisasi investasi pada kuartal II 2024 sebesar Rp 428,4 triliun, atau meningkat 22,5 persen year on year (yoy( dan naik 6,7 persen quartal on quartal (qoq).

Realisasi investasi didominasi Penanaman Modal Asing (PMA) yang bertumbuh 16,6 persen (yoy) atau lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya yang hanya sebesar 15,5 persen (yoy) sehingga hal ini mengindikasikan tingginya kepercayaan para pelaku pasar terhadap perekonomian di Indonesia.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor menguat yaitu dipimpin sektor transportasi & logistik sebesar 1,20 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer dan sektor barang baku yang masing- masing naik sebesar 1,12 persen dan 0,77 persen.

Sedangkan, lima sektor turun yaitu sektor infrastruktur turun paling dalam minus 0,64 persen, diikuti oleh sektor kesehatan dan sektor barang konsumen primer yang turun masing- masing minus 0,48 persen dan 0,46 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu CPBE, PURI, GTRA, AUTO dan KPIG. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ISEA, ITMA, GUNA, BULL dan BLES.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 941.407 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,52 miliar lembar saham senilai Rp10,36 triliun. Sebanyak 258 saham naik, 282 saham menurun, dan 252 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 801,20 poin atau 2,13 persen ke 38.468,60, indeks Hang Seng menguat 217,02 poin atau 1,28 persen ke 17.238,33, indeks Shanghai menguat 1,41 poin atau 0,05 persen ke 2.892,31, dan indeks Strait Times menguat 17,70 poin atau 0,52 persen ke 3.444,17.