Dadan (55) pria asal Cianjur saat menjajakan dagangan Gemblong ditengah macetnya kendaraan di Simpang Gadog / Foto: Dimas Yuga Pratama
Bogor, tvrijakartanews - Kemacetan horor yang kerap terjadi di jalur wisata Puncak tak melulu menjadi petaka, namun juga dapat menjadi ladang mengais rezeki bagi sebagian orang.
Seperti yang dirasakan oleh Dadan (55) pria asal Cianjur yang menganggap macetnya jalur Puncak menjadi keberkahan tersendiri bagi dirinya.
Sebab, pria yang berprofesi sebagai penjual makanan Gemblong di Simpang Gadog itu mampu meraup rezeki lebih banyak setiap libur panjang tiba.
Ia mengaku, dagangannya mengalami lonjakan kala musim libur panjang, terlebih jika adanya antrean kendaraan yang cukup panjang di jalur wisata favorit masyarakat itu.
"Alhamdulillah ada aja, naik 50 persen apalagi waktu libur kaya gini," katanya saat ditemui Tvrijakartanews.com di sela akrifitasnua, Rabu, 29 Januari 2025.
Padahal, sebelumnya ia hanya berjualan disetiap libur akhir pekan selama 3 hari, mulai hari Jumat hingga Minggu.
"Jualan gemblong sudah hampir 25 tahun cuma jualannya tiga kali seminggu," jelasnya.
Dadan mengaku, di hari biasa ia mampu menjual 200 potong gemblong, namun saat musim libur tiba, ia mampu menjual hingga 500 potong gemblong dengan pendapatan kotor maksimal Rp 600 ribu.
"Saya bawa gapernah banyak paling 200 biji. Alhamdulillah abis terus lagi gini (musim libur panjang) mah," paparnya.
"Maksimal saya bisa bawa pulang Rp 360 ribu perhari, kalau dagangan gemblongnya habis semua," sambungnya.
Seperti kita ketahui, kawasan wisata Puncak, Bogor, Jawa Barat masih menjadi primadona bagi masyarakat untuk berwisata terlebih saat musim libur panjang.
Bukan cuma puluhan ribu, namun juga hingga mencapai ratusan ribu kendaraan memadati kawasan Puncak kala momen libur panjang.