Wamen Giring: Pameran KukuruYUK! Bukti Batik Masih Relevan Buat Generasi Sekarang
FeatureNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha / foto: Istimewa

Jakarta, tvrijakartanews - Wakil Menteri Kebudayaan Giring Ganesha menegaskan pentingnya menjaga warisan budaya batik sebagai identitas bangsa dalam pembukaan pameran KukuruYUK! di Museum Batik Indonesia, Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Pameran ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Batik Nasional dan akan berlangsung hingga akhir Desember 2025.

“Ini adalah salah satu rangkaian panjang dari memperingati Hari Batik Nasional. Kita tahu bahwa di tahun 2009, batik sudah menjadi warisan budaya takbenda yang diinskripsi oleh UNESCO,” ujar Giring pada Senin (20/10/25).

Ia menyebut, pameran ini merupakan bentuk tanggung jawab bersama untuk terus melestarikan, mengembangkan, dan memanfaatkan batik sebagai warisan budaya.

Menurutnya, pilihan tema Kukuryuk yang menonjolkan motif ayam bukan tanpa alasan. Tim Museum Batik melihat bahwa motif ayam menjadi salah satu yang paling sering muncul dalam koleksi batik di museum tersebut. “Mereka buat dengan tata pamer yang luar biasa, yang sangat child friendly juga. Pengunjung, terutama keluarga dan anak-anak, bisa belajar tentang sejarah batik sambil berinteraksi langsung dengan pameran,” jelasnya.

Giring berharap pameran ini tidak hanya menjadi ruang edukasi, tetapi juga rekreasi keluarga di musim liburan akhir tahun. “Saya yakin di liburan Nataru ini taman mini akan ramai. Mudah-mudahan ini selain menjadi tempat edukasi juga menjadi tempat rekreasi buat keluarga Indonesia yang ke taman mini,” tambahnya.

Selain itu, Giring mengungkapkan rencana Kementerian Kebudayaan untuk mensertifikasi para artisan batik sebagai bentuk perlindungan dan pengakuan atas karya mereka. “Dengan sertifikasi ini membuka pintu gerbang untuk kesempatan, pengakuan, dan juga otomatis perlindungan,” ujarnya.

Ia pun menegaskan pentingnya menghargai proses pembuatan batik, bukan hanya hasil akhirnya. “Membatik itu bagian dari meditasi juga. Kita selalu menghargai hasil akhir, tapi juga harus menghargai prosesnya,” tutupnya.