Sambangi TPI Bronjong Lamongan, Anies Janjikan Jaminan Stok Solar bagi Nelayan
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Capres Anies Baswedan saat bertemu sejumlah nelayan di Lamongan. Foto: Timnas AMIN.

Jakarta, tvrijakartanews - Capres nomor urut 01, Anies Baswedan menjanjikan jaminan stok solat untuk para nelayan jika terpilih sebagai presiden pada 2024. Hal ini ia sampaikan saat berkampanye di Tempat Pelelangan Ikan Bronjong, Lamongan.

Di dalam tempat pelelangan tersebut, eks Gubernur DKI Jakarta itu melakukan dialog dengan beberapa nelayan ikan dan menyampaikan visi perubahan bila jadi presiden. Dalam paparannya, Anies menyampaikan telah mendapat masukan masalah dari para nelayan.

"Saya ucapkan terima kasih kepada nelayan yang telah menyediakan pasokan ikan bagi Keluarga di Indonesia," ujar Anies, Jumat, 29 Desember 2023.

Dalam kesempatan itu, Anies menerima beberapa masalah utama yang dihadapi para nelayan di Indonesia saat ini. Seperti misalnya, kata dia, kelangkaan solar, sulitnya nelayan mendapat perizinan untuk melaut, dan kenaikan harga kebutuhan sembako.

Pernyataan Anies itu diamini Mutawamah, nelayan perempuan berusia 42 tahun. Dia menjelaskan dua bulan terakhir pasokan solar khususnya di Lamongan sulit. mendapat keluhan tersebut, Anies berjanji bakal mengubah kelangkaan solar menjadi terjamin.

"Ini saya pakai kaus bertuliskan solar langka yang nantinya bakal menjadi terjamin," katanya. "Saya tidak meminta Anda sekalian untuk memilih saya. Kami datang menawarkan perubahan. Kalau cocok pilih saya," ujar Anies.

Dialog Anies dengan nelayan ini juga digelar pada Kamis kemarin di Banyuwangi, Jawa Timur. Saat itu, Anies menerima keluhan soal izin bagi nelayan kecil yang selama ini terlalu berbelit, namun berbeda dengan omnibus law untuk usaha besar.

“Izin untuk nelayan melaut ternyata ada banyak. Hitungannya kami ada 32 perizinan dan melibatkan 8 instansi pemerintah. Mengapa usaha besar dibuat izinnya mudah, kenapa yang kecil selalu dipersulit? Kami ingin izin dibuat sederhana seperti yang telah kami buat di Jakarta,” ujar Anies.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjelaskan telah menerima berbagai aspirasi nelayan dan warga di Banyuwangi. Salah satunya, kata Anies, para nelayan kecil merasa merana karena harga jual hasil tangkapan rendah, solar tidak murah, sehingga anak nelayan terlantar.

Menurut Anies, hal ini karena kebijakan nelayan yang penyusunannya dinilai tidak mengedepankan keadilan fan membuat nelayan kecil semakin terjepit. “Ada kesempatan bagi semua pelaku di sektor perikanan, ada yang besar ada yang kecil. Prinsipnya membesarkan yang kecil, tanpa mengecilkan yang besar. Yang besar tidak perlu dimusuhi,” kata Anies.

Anies mencontohkan kebijakan penangkapan ikan terukur (PIT) yang dinilai merugikan nelayan kecil. Menurut Anies, pihaknya bakal menggantinya dengan regulasi yang akan membuat nelayan tradisional bisa melaut danmendapatkan keuntungan yang cukup untuk hidup sejahtera.

Ia juga menjanjikan dalam menyusun kebijakan akan melibatkan nelayan.

“Di mana-mana setiap kali saya ke kampung nelayan selalu keluhannya solar. Padahal, 40-50 persen komponen biaya nelayan itu untuk solar. Kita sudah tahu nelayan membutuhkan solar. Insya Allah kita buat aturan yang memudahkan. Kita buat agar ada SPBN yang dekat dengan kampung nelayan. Prinsipnya akses BBM di laut, semudah BBM di daratan,” kata Anies.

(M Julnis Firmansyah)