Ilustrasi Pertumbuhan ekonomi (freepik)
Jakarta, tvrijakartanews - Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky memprediksi dalam Outlook ini untuk pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia Q4-2023 adalah 5.04 persen dengan range 5.02 persen hingga 5.06 peren. Lalu keseluruhan tahun 2023 adalah sebesar 5.05 persen hingga 5.06 persen dan 2024 adalah sebesar 5.0 persen sampai dengan 5.1 persen.
"Secara garis besar, report ini membahas special topic yaitu isu terkait evaluasi pemerintahan Jokowi dalam 10 tahun terakhir," kata Teuku dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (2/2/2024).
Teuku mengatakan Presiden Jokowi sedikit tidak beruntung karena ia memulai masa pemerintahannya ketika harga komoditas berada di titik terendah, yang mengakibatkan pertumbuhan PDB rata-rata berada di bawah administrasi Presiden SBY.
Lebih lanjut, Teuku menuturkan masa jabatan kedua Presiden Jokowi sebagian besar berada dalam era pandemi Covid-19, yang membuat rencana-rencana yang telah ditetapkan menjadi terganggu.
"Namun, meskipun menghadapi berbagai tantangan, administrasi Presiden Jokowi berhasil meningkatkan pertumbuhan PDB setelah dampak buruk dari pandemi Covid-19 mereda," paparnya.
Selain itu, pemerintahan Jokowi berhasil mencapai tingkat kemiskinan satu digit, meskipun ketimpangan masih terjadi selama masa pemerintahan Presiden Jokowi.
"Kami berharap agar kajian ini menjadi bahan yang informatif dan dapat memberikan referensi serta analisis yang dapat disajikan kepada masyarakat untuk kemudian menambah wawasan dan memperluas pandangan masyarakat sebagai pembaca media," pungkasnya.