
Foto: reuters
Jakarta, tvrijakartanews - Ketertarikan pada Sepeda Motocross (BMX) melonjak di kalangan anak muda di seluruh Tiongkok. Terutama setelah BMX ditampilkan untuk pertama kalinya di Olimpiade Paris 2024, di mana seorang atlet Tiongkok berhasil memperoleh medali emas.
Semangat ini terlihat jelas di sebuah klub pelatihan di Kota Shenzhen, Tiongkok Selatan. Di klub tersebut, seseorang dapat merasakan sensasi olahraga ini secara langsung. Pelatih mengajarkan gerakan-gerakan yang mengesankan seperti berputar, jungkir balik, mencambuk ekor, dan aksi udara melintasi jalan landai, lompatan, dan pagar, yang menarik banyak anak untuk mendaftar.
"Situasi pendaftaran relatif baik. Sejak kami membuka klub ini enam bulan lalu, kami telah mendaftarkan 150 siswa. Ada enam hingga sepuluh pelajaran setiap hari," kata Huang Yunyao, manajer klub BMX di Shenzhen.
Mengutip reuters (2/8) dengan semakin banyaknya siswa yang mendaftar, klub telah memperluas fasilitasnya, menambahkan jalur baru dan meningkatkan jumlah ruang kelas dalam ruangan dari tiga menjadi lima.
Diikutsertakannya BMX dalam Olimpiade telah menginspirasi lebih banyak anak untuk menekuni olahraga ini, dengan orang tua mendorong mereka demi manfaat kesehatan mental dan fisik.
"Saya ingin anak saya mengembangkan kekuatan inti dan juga ketahanan terhadap kemunduran. Selain itu, fisik mereka secara keseluruhan akan membaik," kata salah satu orang tua.
Klub-klub lain juga menyadari meningkatnya minat, yang menyebabkan kurangnya pelatih tingkat tinggi. BMX adalah olahraga yang relatif baru, dan seiring dengan semakin populernya olahraga ini di kalangan anak muda, klub-klub ingin merekrut lebih banyak pelatih tingkat tinggi yang terlatih secara sistematis. Di beberapa klub, satu pelatih bertanggung jawab atas 15 hingga 20 siswa, sehingga sulit untuk memberikan instruksi yang memadai.

