
Equities Specialist DBS Group Research, Maynard Arif. (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)
Jakarta, tvrijakartanews - DBS Group Research menyampaikan volatilitas nilai tukar rupiah masih terjaga positif menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS). Sebab, pasar melihat peluang kesempatan Trump untuk menang pada Pilpres kali ini, meskipun kandidat lawannya digantikan Kamala Harris.
"Jadi ini yang perlu kita perhatikan. Selain itu, kelihatannya Trump dari sisi lingkungan hidup lebih relaks dibandingkan Biden maupun Harris," kata Equities Specialist DBS Group Research, Maynard Arif ditemui di Kawasan, Jakarta, Selasa (6/8/2024).
Maynard menambahkan beberapa beberapa hal yang perlu diperhatikan apabila Trump menang. Kebijakan Trump akan lebih pro ke domestik AS, baik dari sisi pajak maupun menetapkan tarif-tarif yang dapat mengerek perekonomian AS.
"Jadi, mungkin ada beberapa policy-policy yang harus kita perhatikan apakah berdampak positif ke Indonesia sekarang," ujarnya.
Menurut Maynard, trump masih mempunyai tensi dengan China. Di sisi lain, Indonesia masih mempunyai sejumlah kerja sama dengan negeri Tirai Bambu tersebut. Untuk itu, dia menilai kebijakan yang diambil Trump nantinya terhadap China harus menjadi perhatian.
"Kalau Trump menang mungkin banyak yang pertanyakan apakah policy Trump kepada China dan bagaimana dampaknya ke Indonesia," imbuhnya.
Sebagai informasi, Amerika Serikat (AS) akan melangsungkan pemilihan presiden (Pilpres) pada 5 November 2024.
Berbagai dinamika terjadi selama perjalanan menuju Pilpres tahun ini, mulai dari serangan penembakan ke Donald Trump, hingga Joe Biden mengumumkan pengunduran diri dan digantikan oleh Kamala Harris.