
Wakil Presiden Ma'ruf Amin. (Foto: BPMI Setwapres).
Jakarta, tvrijakartanews - Wakil Presiden Maruf Amin mengaku bersedia untuk ditemui tim panel Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bila demi mendamaikan konflik antara Partai Kebangkitan Bangsa dengan PBNU.
Pernyataan itu disampaikan Maruf Amin dalam merespons wacana anggota tim panel PBNU untuk meminta keterangannya terkait sejarah pendirian PKB.
"Kalau keinginan mereka itu untuk saya dimintai sebagai orang yang bagaimana mengislahkan, mendamaikan dengan tulus, dengan ikhlas, saya sangat bersedia," kata Maruf dikutip dalam keterangan pers melalui YouTube Sekretariat Wakil Presiden, Rabu (7/8/2024).
Sebagai salah satu pendiri PKB dan Dewan Syura pertama, Maruf Amin mengaku siap akan memberikan solusi demi menyelesaikan konflik PKB dengan PBNU.
Namun, jika anggota tim panel PBNU ingin menemuinya hanya mencari peluru untuk menyerang pihak lain, Maruf secara tegas menolaknya. Sebab, ia tak mau menjadi bagian dari kekisruhan PKB dan PBNU.
"Itu kan namanya, saya memberi peluru-peluru untuk tambah konfliknya, tapi kalau saya dimintai untuk mendamaikan dan mereka ingin berdamai, mencari solusi tentu saya sangat siap untuk melakukan itu. Saya kira itu," imbuh dia.
Sebelumnya, Tim Panel PBNU Cholil Nafis mengatakan, pihaknya saat ini sedang menjadwalkan silaturahmi bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin.
Diketahui, Ma’ruf Amin adalah salah satu dari saksi sejarah yang turut terlibat dalam pembentukan PKB di awal waktu.
"Insya Allah nanti juga akan mendatangi, sowan kepada Kyai Ma'ruf Amin yang menjadi tim awal pendiri PKB untuk memberikan komentarnya begitu juga nanti pengurus senior yang ada di PKB orang-orang tua kita yang tahu dan mungkin sebagai pelaku sejarah di PKB,” ungkap Kiai Cholil.
Saat ditanya kapan waktu pasti untuk bertemu Wapres Ma’ruf, Kiai Cholil belum dapat memastikan. Namun satu hal yang pasti, tim panel Pansus PKB akan mengundang dan mendatangi tokoh-tokoh yang lebih muda dahulu sebelum kepada mereka yang senior atau dituakan.
"Kami ke yang muda yang aktif dan yang sudah tidak aktif dulu, kita minta informasinya termasuk kepada yang tua nanti kita akan mendatangi termasuk ke Kiai Ma'ruf Amin, Insya Allah untuk mendapatkan informasi yang cukup sehingga yang kami sampaikan informasinya utuh adil, tapi soal jadwalnya belum tahu karena kami mengumpulkan ke yang muda-muda," kata Rois Syuriyah PBNU itu.