PLN Bidik Pembangkit EBT Jadi 75 Persen
EkonomiNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Ilustrasi PLN. (Tangkap layar laman resmi PT PLN (Persero)

Jakarta, tvrijakartanews - PT PLN (Persero) membidik penambahan porsi pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) menjadi 75 persen yang sebelumnya 51 persen. Sedangkan 25 persen lainnya berasal dari pembangkit berbasis gas.

"RUPL terbaru ini akan menjadi yang terhijau sepanjang sejarah perseroan. Karena kami tengah menyiapkan strategi transisi energi dengan mengidentifikasi berbagai potensi EBT di dalam negeri," kata Executive Vice President (EVP) Perencanaan Sistem Ketenagalistrikan PLN Warsono di Jakarta, Kamis (8/8/2024).

Warsono menambahkan seperti pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang dapat menjadi base load renewable energy.

"Rencananya, PLN akan membangun PLTA dengan kapasitas sebesar 13-14 gigawatt (GW)," tuturnya.

Menurut Warsono, pihaknya juga berkomitmen untuk senantiasa ikut dalam upaya percepatan transisi energi di Indonesia dan saat ini tengah menyusun rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) terbaru.

"Tentu, ini berangkat dari komitmen PLN untuk mempercepat transisi energi demi mencapai nol emisi bersih," ujarnya.

Dikatakan Warsono, pihaknya akan membangun pula pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), serta pembangkit listrik tenaga bayu atau angin dengan potensi kapasitas masing-masing sebesar 5 GW.

"Ke depan, kami membangun EBT itu sesuai dengan resources yang ada di Indonesia. Semua EBT kami optimalkan dan masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan," jelasnya.