Dukung Agus Gumiwang Jadi Plt Ketum Golkar, Bamsoet Siap Jadi Ketum Definitif
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo atau Bamsoet. Foto Istimewa

Jakarta, tvrijakartanews - Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Bambang Soesatyo atau Bamsoet mendukung Agus Gumiwang Kartasasmita menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Golkar. Bamsoet sendiri mengaku siap menjadi Ketum Partai Golkar definitif pasca Airlangga Hartarto mengundurkan diri.

"Plt-nya Agus Gumiwang, mudah-mudahan," ujar saat menghadiri rapat pleno di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa malam (13/8/2024).

Bamsoet menyebut Agus Gumiwang merupakan sahabatnya di partai. Sehingga, menurut dia Agus layak menjadi Plt Ketum Partai Golkar yang bertugas menyelenggarakan Munas.

"Pak Agus itu sahabat saya. Sahabat saya," tandas Bamsoet.

Bamsoet juga menyatakan siap jika dipercayakan menjadi Ketum Partai Golkar, pengganti Airlangga Hartarto. Hal tersebut tergantung dinamika di Munas Partai Golkar dalam waktu mendatang.

"Insya Allah (siap)," kata Bamsoet saat ditanya kesiapan menjadi ketum Partai Golkar.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar Meutya Hafid menuturkan bahwa rapat pleno akan dipimpin oleh Sekjen Partai Golkar, Lodewijk F Paulus. Rapat pleno, kata dia, akan dihadiri lebih dari 300 peserta kader partai dari berbagai daerah dan penentuan Plt Ketum l akan dilakukan secara musyawarah dan mufakat.

"Dihadiri oleh seluruh anggota pleno, kurang lebih 300-an anggota yang akan hadir. Insyaallah kelihatannya sudah ada hilal, sehingga musyawarah mufakat," kata Meutya.

Setelah menentukan Plt Ketum, kata Meutya, rapat pleno juga akan menentukan waktu rapat pimpinan nasional (Rapimnas) dan musyawarah nasional (Munas). Hal ini sebagaimana tertuang dalam AD/ART Partai Golkar.

"Langsung-lah jadi nanti Plt ketum akan menentukan jadwal Rapimnas dan Munas, ini toh sesuai dengan apa yang disampaikan pak Airlangga Hartarto yang menyampaikan agar segera dilakukan secara damai, tertib, untuk kemudian mengisi kekosongan, bukan kekosongan tapi pergantian ketum," pungkas Meutya.