Ekonomi di AS Dalam Masalah, Harga Emas Dunia Tembus Diangka USD2.506
EkonomiNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Ilustrasi emas batangan. (Freepik)

Jakarta, tvrijakartanews - Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan harga emas dunia berhasil menembus diangka USD2.506 itu level tertinggi. Karena sebelumnya sudah menembus level resistance kunci di USD2.489.

Dikutip dari Investing, laju emas dunia acuan XAU/USD naik 2,08 persen dengan berada pada level USD2.507 per ons pada penutupan perdagangan kemarin (Sabtu WIB). Emas dunia sudah naik 29,83 persen dalam setahun.

“Penyebab harga emas dunia mengalami kenaikan, tadi malam data perumahan Amerika mengalami perlambatan ini mengindikasikan bahwa ekonomi AS sedang mengalami permasalahan,” kata Ibrahim dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (17/8/2024).

Ibrahim menuturkan inflasi pun terus mengalami penurunan indikasi penurunan suku bunga kemungkinan akan terjadi di bulan September.

Menurut Ibrahim, pertemuan The Fed mendatang, lanjut Ibrahim, pelaku pasar memprediksi suku bunga hanya akan dipangkas sebesar 25 basis poin. Namun yang menjadi perhatian utama para pelaku pasar pada pertemuan September itu adalah adanya potensi pemangkasan selanjutnya di Desember dan total besaran pemangkasan pada 2024.

“Dari pernyataan sebelumnya, Saya memprediksi The Fed kemungkinan akan memangkas suku bunga sebesar 110 basis poin pada tahun ini. Jika hal ini terjadi, maka harga emas di akhir tahun bisa mencapai US$ 2.700,” ujarnya.

Di sisi lain, kata Ibrahim, kenaikan harga emas dunia juga dipengaruhi dengan situasi Timur Tengah dimana Iran benar-benar melakukan penyerangan terhadap Israel.

“Walaupun Iran tidak jadi menyerang, harga tersebut juga akan tetap tercapai pada September mendatang, yaitu pada saat pertemuan The Fed digelar,” pungkasnya.