Cerita Bahlil Soal Sulitnya Jadi Ketum Golkar, Harus Berkompetisi untuk Masuk DPP
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Ketua Umum Partai Golkar yang baru terpilih, Bahlil Lahadalia. Foto Humas DPP Partai Golkar.

Jakarta, tvrijakartanews - Ketua Umum Partai Golkar yang baru terpilih, Bahlil Lahadalia menceritakan betapa sulitnya sampai di titik sekarang dan bisa menjadi pengurus DPP Partai Golkar. Menteri ESDM itu mengatakan karier politiknya dimulai dari bawah saat menjadi kader Golkar di Papua.

"Saya mau cerita sejarah saya masuk ke Partai Golkar. Saya waktu berproses di Golkar itu di Papua. Untuk masuk menjadi pengurus DPP Golkar, sulitnya minta ampun," ujar Bahlil saat menyampaikan visi-misi dalam acara Munas XI Golkar di JCC Senayan, Jakarta, Rabu, 21 Agustus 2024.

Ia menjelaskan pada tahun 2010 ingin menjadi pengurus DPP Golkar lewat organisasi Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia atau AMPI. Namun, ia mengaku masih tidak memiliki jaringan yang cukup.

"2010 niat saya masuk di AMPI itu mau masuk di Slipi. Karena apalah kita sebagai orang daerah kalau enggak punya jaringan," kata dia.

Bahlil mengatakan dirinya kalah di AMPI oleh Dave Akbarshah Fikarno Laksono. Ia kemudian menjadi anggota AMPI dengan Dave sebagai Ketua Umumnya.

Bahlil kemudian kembali berjuang melalui organisasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). Melalui kiprahnya di organisasi ini, ia akhirnya berhasil masuk ke dalam pemerintahan.

"Ternyata kalah saya di AMPI. Untuk membuat haluan saya agar tidak terus terhalang, saya fight di HIPMI. Setelah saya fight di HIPMI, saya berproses masuk ke pemerintah," ujar dia.

Saat masuk ke dalam pemerintahan, Bahlil mengaku memiliki momen tepat untuk berkompetisi di Partai Golkar.

"Ini momen yang paling tepat untuk berkompetisi di partai Golkar. Saya fikir, lewat sebuah pemikiran besar, Golkar dilahirkan sebagai instrumen politik pemerintah," tutur dia.

Dalam momen pidatonya di Munas XI Partai Golkar, Bahlil kemudian beberapa kali menyindir Dave yang bisa ada di posisi sekarang karena berbagai privilege. Beberapa sindiran itu sukses membuat para kader tertawa.

"Sorry ya Dave saya terus singgung kamu, soalnya dulu kamu ketua saya, sekarang saya Ketua Umumnya," kata Bahlil disambut tepuk tangan dan tawa peserta Munas.

Bahlil Lahadalia akhirnya sah menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Pengesahan itu dilakukan dalam Rapimnas dan Munas XI Partai Golkar, Rabu 21 Agustus 2024. Pengesahan ini setelah Bahlil menjadi calon tunggal ketua umum.

Saat pimpinan sidang menanyakan apakah Bahlil bisa disahkan secara resmi menjadi Ketua Umum Golkar, seluruh kader Golkar yang memiliki hak suara yang hadir, bersamaan menyatakan persetujuannya.

Sekretaris Panitia Penyelenggara Rapimnas dan Munas Golkar, Ace Hasan Syadzily, dalam pembacaan putusan menjelaskan berbagai pertimbangan. Seperti memperhatikan 38 DPD Partai Golkar tingkat provinsi dan 514 DPD Golkar kabupaten/ kota seluruh Indonesia. Serta ormas pendiri dan yang mendirikan, juga organisasi sayap. Juga pandangan-pandangan dari para dewan.

"Putusan Munas ke-11 Partai Golkar 2024 tentang pengesahan ketua umum sekaligus formatur tunggal DPP Partai Golkar periode 2024-2029. Pertama, mengangkat dan mengesahkan saudara Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar periode 2024-2029 sekaligus memberikan mandat kepada yang bersangkutan untuk menjadi formatur tunggal," jelas Ace Hasan.

Keputusan itu kemudian disetujui oleh seluruh peserta Rapimnas dan Munas ke-XI Partai Golkar. Sebagai simbolis, panji-panji Partai Golkar diberikan kepada Bahlil sebagai penanda bahwa Menteri ESDM tersebut resmi memimpin Partai Golkar hingga 5 tahun ke depan.