Ekonom Senior sekaligus mantan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)
Jakarta, tvrijakartanews - Ekonom Senior sekaligus mantan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan sejumlah faktor yang menyebabkan kelas menengah jatuh ke level ekonomi yang lebih rendah. Salah satunya judi online dan ketersediaan fasilitas air minum.
"Judi online itu dampaknya luar biasa dan yang terlibat banyak di kelas menengah, aspiring middle class dan mungkin yang hampir miskin," kata Bambang ditemui di kantor Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Jakarta, Kamis, (29/8/2024) malam.
Bambang menambahkan judi online sangat mempengaruhi kondisi keuangan seseorang, karena sifatnya yang sangat adiktif. Untuk iti, kegiatan ini sangat menguras kantong masyarakat.
"Karena sifatnya adiktif, itu cepat sekali menghabiskan income kita," ujarnya.
Menurut Bambang, faktor yang jarang disadari pula adalah gaya hidup terutama masyarakat perkotaan yang sangat mengandalkan sumber air minum dari kemasan. Menurut dia hal ini juga sangat berpengaruh terhadap daya beli.
"Yang selama ini juga secara tidak sadar itu sudah menggerus income kita lumayan dengan style kita yang mengandalkan semua kepada air galon, air botol, dan segala macam yang seharusnya kalau di negara maju itu justru kelas menengahnya daya belinya aman karena untuk air pun mereka tidak perlu mengeluarkan uang terlalu banyak," tuturnya.
Sebelumnya, Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan bahwa kelas menengah di Indonesia makin rentan selama 10 tahun terakhir. Hal itu tercermin dari modus pengeluaran penduduk kelas menengah yang cenderung lebih dekat ke batas bawah pengelompokan dan semakin mendekati batas bawahnya.
"Kalau kita lihat dari modus kelas menengah dari batas bawah dan batas atas, memang sebagian besar penduduk kelas menengah cenderung lebih dekat ke batas bawah pengelompokan kelas menengah bawah," ucap Amalia saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Jakarta, Rabu (28/8/2024).
Selain modus pengeluaran, BPS juga mencatat selama lima tahun terakhir jumlah kelas menengah terus turun diiringi oleh jumlah masyarakat rentan miskin yang naik. Pergeseran ini mengindikasikan turunnya banyak kelas menengah ke level ekonomi yang lebih rendah.
"Kami identifikasi masih ada scarring effect dari Pandemi Covid-19 terhadap ketahanan dari kelas menengah," pungkasnya.