Jakarta, tvrijakartanews - Bakal calon gubernur Jakarta, Pramono Anung tak menyangka mendapatkan pertanyaan yang sulit dari psikiater saat menjalani tes kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan, Jakarta Pusat.

Diketahui, tes psikotes ini merupakan salah satu rangkaian tes kesehatan yang harus dijalani bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur yang akan mengikuti kontestasi Pilkada.

"Tadi pertanyaan psikiaternya juga susah sekali, saya enggak nyangka," kata Pramono usai menjalani tes kesehatan di RSUD Tarakan, Jumat (30/8/2024).

Kendati begitu, Pramono mengaku bisa menjawab semua pertanyaan itu lantaran sudah terbiasa bekerja keras dalam berpikir.

"Tapi untunglah saya, karena biasa kerja keras, biasa mikir. Alhamdulillah bisa dijawab semua," ucap dia.

Selain tes wawancara, Pramono juga telah menjalani semua rangkaian tes kesehatan, baik secara psikis maupun fisik. Untuk itu, ia berharap, hasil tes kesehatannya baik.

"Mudah-mudahan hasil kesehatannya baik, hasil tes psikologinya juga baik, dan yang lain-lain," ucap dia.

Sebelumnya, Pramono Anung dan Rano Karno menjalani pemeriksaan tes kesehatan RSUD Tarakan, Jakarta Pusat sejak Jumat.

Rano Karno mengaku tak ada persiapan khusus untuk menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan ini. Namun, ia cukup takut dengan jarum suntik.

"Tidak ada yang khusus, cuman deg-degan ini, bukan apa. Kita paling males disuntik, ini pasti ambil darah kan, tapi Alhamdulillah sebenarnya abang baru seminggu kemarin check-up," ucap Rano Karno.

Sementara itu, Pramono meyakini proses pemeriksaan akan berjalan dengan lancar. Sebab, ia mengaku sangat rutin berolahraga demi menjaga kesehatan sejak berusia 30 tahun.

"Saya pribadi saya yakin bahwa kesehatan, Insya Allah tidak ada masalah, karena saya rutin melakukan general check-up dan saya yakin Bang Doel juga," imbuh dia.

Adapun, serangkaian pemeriksaan kesehatan yang harus dijalani calon peserta Pilkada Jakarta adalah fisik dan psikis.

Untuk pemeriksaan fisik meliputi USG Abdomen, rontgent thorax, pemeriksaan status penyalahgunaan narkoba, pemeriksaan paru spirometri, pengambilan sampel gula darah, pemeriksaan THT KL audiometri dan pemeriksaan penyakit dalam. Kemudian, pemeriksaan bedah, pemeriksaan neurologi, pemeriksaan mata, pemeriksaan jantung dan pembuluh darah, pemeriksaan gigi dan mulut serta pemeriksaan MRI kepala tanpa kontras.

Sementara itu, pemeriksaan psikis meliputi wawancara dengan psikiater, test kepribadian, test ingeligensi, test kepribadian papikostic, test kepribadian grafis, test potensi khusus lainnya kraepelin, test potensi khusus lainnya DISC, dan wawancara dengan psikolog klinis.