
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa (Kanan) bersama dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan. (Humas LPS)
Jakarta, tvrijakartanews - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) turut mendorong pariwisata berkualitas di Indonesia. Hal ini diimplementasikan LPS dengan mendukung penuh penyelenggaraan Indonesia Quality Tourism Conference ke-1 tahun 2024 (1st IQTC 2024), dihelat di Sanur, Bali pada 29 – 30 Agustus 2024.
"Konferensi ini benar-benar berfungsi sebagai wadah bagi semua pemangku kepentingan untuk berkolaborasi dalam menetapkan dan menerapkan standar pariwisata yang berkualitas. Sungguh suatu kehormatan bagi LPS untuk memberdayakan konferensi besar ini," kata Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (1/9/2024).
Yudhi mengatakan dengan tumbuhnya industri pariwisata tentunya diharapkan juga memberi dampak positif terhadap kegiatan ekonomi yang terkait dengan ekosistemnya, termasuk sektor keuangan dan perbankan.
"Selain itu, industri perbankan pun berperan penting dalam mendukung industri pariwisata nasional maupun di kawasan ASEAN +3 (ASEAN plus China, Korea Selatan, Jepang)," ujar Purbaya.
Menurut Purbaya, Bank memberikan pinjaman dan dukungan keuangan untuk pengembangan infrastruktur pariwisata seperti hotel, resor, dan sarana transportasi. Ini membantu dalam menciptakan ekosistem pariwisata yang kuat.
"Bisnis dan layanan perbankan bisa saling mendukung atas perkembangan sektor pariwisata ini, yang pada akhirnya memberikan manfaat juga kepada nasabahnya atau masyarakat luas," tutur Purbaya.
Dikatakan Purbaya, kemudian, Bank juga menawarkan berbagai layanan keuangan yang memudahkan wisatawan dalam melakukan transaksi. Ini termasuk penukaran mata uang, layanan kartu kredit, dan mobile banking.
"Karena untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan transaksi keuangan bagi wisatawan," jelas Purbaya.
Melalui kegiatan ini, Purbaya menjelaskan pihaknya juga ingin mengedukasi masyarakat dalam melakukan perencanaan keluarga untuk memenuhi kebutuhan rekreasi atau pariwisata.
"Belum semua keluarga bisa menikmati gaya hidup berkaitan dengan rekreasi ini, tetapi dengan perencanan keuangan keluarga, masyarakat bisa memanfaatkan layanan perbankan untuk menabung, misalnya," tambah Purbaya.
Tugas dan fungsi LPS yang menjamin simpanan nasabah dan menjalankan kewenangan resolusi bank memberikan rasa aman dan tenang dalam masyarakat memanfaatkan layanan perbankan.
“Tidak perlu khawatir untuk berhubungan dengan produk dan layanan perbankan yang berkaitan dengan dunia.patiwisata. Lebih banyak bepergian dan nikmati pemandangan dan budaya Indonesia. Saya yakin juga bahwa konferensi ini akan dapat mengatasi pertumbuhan pesat industri pariwisata di negara-negara ASEAN+, dan menyoroti perlunya praktik pariwisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab,” pungkas Purbaya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan yang turut menghadiri 1st IQTC 2024 ini juga memberikan sambutan, dia pun mengungkapkan apresiasinya kepada LPS atas dukungan penuhnya, serta kepada Bank Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional atas berbagai upaya kolaboratif demi pengembangan pariwisata berkualitas di Tanah Air.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya Konferensi ini. Dan, dengan hadirnya perwakilan dari Forum Ekonomi Dunia pertemuan ini akan berkesempatan untuk memperdalam dan memperluas diskusi tentang apa yang diperlukan untuk mengembangkan dan menerapkan pariwisata yang berkualitas,” ujarnya.
1st IQTC 2024 merupakan sebuah inisiatif yang diprakarsai oleh pemerintah Indonesia melalui kemitraan dengan berbagai pemangku kepentingan utama. Konferensi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya Quality Tourism (QT) dan mendorong pariwisata yang lebih berkelanjutan, serta mengembangkan strategi dan standar QT untuk ASEAN +3.
Kegiatan 1st IQTC 2024 dilaksanakan di Bali pada 29-30 Agustus 2024, dan dihadiri oleh sekitar 250 delegasi terpilih dari dalam dan luar negeri termasuk perwakilan dari organisasi pemerintah dan non pemerintah, industri pendukung dan juga para Akademisi.