Tangerang, tvrijakartanews - Paus Fransiskus dijadwalkan berada di Indonesia selama 3 hari dan memulai kegiatannya dengan bertemu Presiden Joko Widodo, di Istana Merdeka. Selanjutnya, Paus Fransiskus akan mengadakan pertemuan dengan pemimpin agama katolik se Indonesia, dan mengadakan dialog antar agama.

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas mengatakan bahwa dia ingin menunjukan keberagaman yang ada di Indonesia Meskipun perbedaan hidup bersama masyarakat Indonesia, Yaqut ingin masyarakat dunia mengetahui bahwa keragaman itu bisa disikapi dengan baik, termasuk toleransi antar umat beragama.

"Kita ini ditakdirkan untuk hidup beragam, takdir kemanusiaan kita itu takdir perbedaan, tidak ada yang sama. Ini artinya menunjukkan kita ditakdirkan berbeda tapi pesan dari perbedaan itu adalah bagaimana kita bisa menjamin kita semua bisa saling bersatu, saling memahami, saling pengertian, saling memahami kekurangan dan kelebihan masing-masing dan menjaga persatuan," ujarnya usai menyambut kedatangan Paus Fransiskus di Gedung VIP, Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta.

Kemudian perihal keragaman di Indonesia ini juga akan menjadi salah satu topik yang dibicarakan oleh Paus Fransiskus dengan Presiden Jokowi. Selain itu, hubungan bilateral antara kedua negara juga akan ikut dibicarakan mengingat kedua negara sudah berhubungan baik sejak tahun 1950.

"Saya kira ini manifestasi dari apa yang tadi beliau ucapkan bahwa dialog itu menjadi kunci utama bagi sukses perdamaian bukan hanya dunia tapi juga antar umat manusia," lanjutnya.

Paus Fransiskus adalah Paus ketiga yang berkunjung ke Indonesia. Pertama adalah Paus Santo Paulus VI yang berkunjung pada 3-4 Desember 1970. Sembilan belas tahun kemudian, Paus Santo Yohanes Paulus II berkunjung ke Indonesia pada 9-14 Oktober 1989. Sekarang sesudah 35 tahun, Paus Fransiskus melakukan perjalanan apostolik ke Indonesia.

Dari sejumlah agenda Paus Fransiskus di Indonesia, salah satu yang akan melibatkan banyak umat adalah Perayaan Ekaristi di Stadion Gelora Bung Karno (GBK).