Pasar Tunggu Rilis Data Pengangguran AS, Rupiah Ditutup Turun Tipis Satu Poin
EkonomiNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Ilustrasi rupiah. (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)

Jakarta, tvrijakartanews - Nilai tukar rupiah mengalami ditutup menurun tipis satu poin atau 0,01 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Hal ini seiring pasar menunggu rilis tenaga kerja AS.

Dikutip data Bloomberg, rupiah menurun satu poin atau 0,01 persen di level Rp15.526 per dolar AS. Sedangkan data Yahoo Finance rupiah menurun satu poin atau 0,00 persen di level Rp15.520 per dolar AS.

"Saat ini perhatian investor beralih ke laporan pekerjaan AS yang akan datang yang diharapkan pada akhir minggu," kata Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Selasa (3/9/2024).

Ibrahim mengatakan laporan tersebut, yang akan dirilis pada hari Jumat, diantisipasi akan memainkan peran penting dalam membentuk kebijakan moneter Federal Reserve.

"Terutama setelah Ketua Fed Jerome Powell mengisyaratkan perubahan dari fokus pada inflasi menjadi pencegahan kehilangan pekerjaan," ujarnya.

Menurut Ibrahim, saat ini, ada peluang 33 persen untuk pemotongan 50 basis poin bulan ini, dengan pengurangan seperempat poin diharapkan sepenuhnya. Ini merupakan sedikit perubahan dari minggu sebelumnya ketika kemungkinan untuk pemotongan yang lebih besar berada di angka 36 persen.

"Pasar telah mengantisipasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve, dengan pengurangan 25 basis poin telah diperhitungkan dalam ekspektasi selama beberapa minggu," tuturnya.

Dikatakan Ibrahim, kekuatan dolar sebelumnya mencerminkan sentimen ini karena mencapai level tertinggi sejak 20 Agustus, didorong oleh peningkatan imbal hasil Treasury jangka panjang ke titik tertinggi sejak pertengahan Agustus.

"Kenaikan imbal hasil ini mengikuti data inflasi yang menunjukkan bahwa Fed mungkin memilih pemotongan suku bunga yang lebih kecil," tuturnya.

Selain itu, kata Ibrahim, ketahanan ekonomi AS semakin ditegaskan oleh angka produk domestik bruto baru-baru ini, yang menunjukkan bahwa Federal Reserve memiliki keleluasaan untuk memoderasi pelonggaran kebijakannya.

"Meskipun demikian, para pedagang masih bertaruh pada kemungkinan penurunan suku bunga dari Fed," ucapnya.

Hasil laporan pekerjaan yang akan datang kemungkinan akan berdampak signifikan pada lintasan dolar dalam waktu dekat. Salah satunya angka penggajian yang lebih kuat dari yang diharapkan.

"Serta tingkat pengangguran yang lebih rendah kemungkinan akan memberi pasar keyakinan yang lebih besar bahwa risiko pertumbuhan telah mereda," imbuhnya.

Ibrahim memprediksi untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp15.450 - Rp15.550.