Inflasi Indonesia Sejalan dengan Bank Sentral AS, Rupiah Menguat 46 Poin
EkonomiNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Ilustrasi rupiah. (Tvrijakartanews/ John Abimanyu)

Jakarta, tvrijakartanews - Nilai tukar rupiah ditutup meningkat 46 poin atau 0,30 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Penguatan mata uang garuda disebabkan inflasi tahunan Indonesia yang berada dalam kisaran sasaran bank sentral.

Dikutip data Bloombeg, rupiah ditutup meningkat 46 poin atau 0,30 persen menjadi Rp15.479 per dolar AS. Sedangkan data Yahoo Finance rupiah menguat 49 poin atau 0,32 persen menjadi Rp15.470 per dolar AS.

"Tingkat inflasi tahunan Indonesia pada Agustus 2024 sebesar 2,12 persen, sejalan dengan ekspektasi pasar dan berada dalam kisaran target bank sentral sebesar 1,5 hingga 3,5 persen," kata analis Finex, Brahmantya Himawan di Jakarta, Rabu (4/9/2024).

Brahmantya mengatakan angka inflasi terbaru tidak banyak berubah dari angka 2,13 persen pada Juli 2024, namun karena harga pangan naik ke level terendah dalam 13 bulan.

"Di tengah melimpahnya pasokan beras karena musim panen mundur dari yang seharusnya bulan Maret menjadi Mei," ujarnya.

Namun, menurut Brahmantya, permintaan importir terhadap dolar AS akan kembali meningkat, penghindaran risiko akan membebani rupiah, dan mata uang safe-haven seperti dolar AS mungkin menguat terhadap dolar.

Semua perhatian pelaku pasar pada Jumat akan tertuju pada aktor utama fundamental awal bulan yaitu Non-farm Payrolls (NFP) AS untuk Agustus 2024. Hal itu dapat memberikan beberapa petunjuk mengenai pemotongan suku bunga oleh bank sentral AS Federal Reserve atau The Fed tahun ini yang dinantikan seluruh dunia mengenai dampak yang akan terjadi akankah soft landing maupun hard landing.

"Pemangkasan suku bunga berpotensi menjadi angin segar bagi rupiah dan membuat geliat ekonomi serta pertumbuhan bisnis pada tahun depan," ujarnya.

Tidak hanya itu, fenomena demonstrasi besar-besaran di Israel yang menyerukan gencatan senjata oleh warga Israel sendiri dapat menjadi kabar baik bagi geopolitik saat ini yang menyebabkan ketidakpastian ekonomi untuk mereda, hal tersebut juga dapat mengurangi permintaan akan mata uang safe haven dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu meningkat ke level Rp15.490 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.557 per dolar AS.