BBKK Soekarno Hatta Siagakan Laboratorium Bergerak Antisipasi Penyebaran Mpox
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Foto : Dokumentasi Istimewa. Bandara Soekarno Hatta memperketat pengawasan terhadap penumpang dari luar negeri

Tangerang, tvrijakartanews - Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Soekarno Hatta meningkatkan pengawasan terhadap penumpang dari luar negeri untuk mengantisipasi penyebaran cacar monyet atau monkeypox (Mpox). Kasus penyebaran Mpox ini telah menjadi perhatian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) karena telah terjadi peningkatan kasus baru di sejumlah negara di luar Afrika.

BBKK mmperketat pengawasan dengan menambah petugas di area kedatangan Internasional Terminal 3 dan Terminal 2F. Kemudian petugas kesehatan juga disigakan sejak 29 Agustus 2024, di Posko pengawasan sebanyak 10 orang per shift atau di masing-masing terminal.

"Pengetatan (pengawasan) ini dilakukan di Terminal 3 internasional. Ada 10 petugas yang sebelumnya hanya 4 orang. Di Terminal 2F yang sebelumnya hanya 3 petugas ditambah menjadi 10 petugas. Jadi setiap cycle itu ada 10 orang," kata Kepala BBKK Soekarno-Hatta, Naning Nugrahini pada Kamis (5/9/2024).

Selain petugas yang disiagakan di posko pengawasan, pihaknya juga menyiagakan 4 orang petugas yang naik ke pesawat di masing-masing Terminal Kedatangan Internasional.

"Ada pula tim boarding, 4 orang. Begitu pesawat mendarat, bila ada (penumpang) yang bergejala, petugas kami boarding," ujarnya.

Selain menambah petugas, BBKK Soekarno-Hatta juga menyiagakan satu unit Laboratorium Bergerak Surveilans di Terminal 3 Bandara Soetta. Laboratorium ini ditempatka di apron kedatangan Internasional Terminal 3 dan berfungsi untuk pemeriksaan sampel yang diambil dari penumpang yang bergejala atau diduga (suspect) terjangkit MPOX dengan metode swab.

"Nanti kalau kemudian gejalanya itu adalah relate dengan MPOX maka dilakukan pengambilan speciment, yaitu swab. Kemudian (sampelnya) dilakukan pemeriksaan laboratorium di mobil (laboratorium bergerak). Setelah 45 menit keluar hasilnya," kata Naning.

Sementara itu, Senior Manager of Branch Communication & Legal Bandara Soekarno-Hatta, M. Holik Muardi mengatakan bahwa Bandara Soekarno-Hatta telah melakukan berbagai langkah kolaboratif dengan Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Soekarno-Hatta dan berbagai instansi terkait lainnya. Koordinasi yang intensif antara pihak Bandara dengan BBKK memastikan adanya protokol penanganan yang komprehensif, mulai dari deteksi dini hingga penanganan medis lanjutan.

"Kami bekerja sama erat dengan BBKK dan berbagai pihak terkait, memastikan bahwa setiap penumpang yang memasuki Indonesia telah melalui proses screening yang komprehensif dan sesuai dengan protokol kesehatan yang ditetapkan," ujarnya.

Salah satu langkah yang dilakukan ketika ditemukan suspect monkeypox di area kedatangan internasional adalah memisahkan penumpang yang terindikasi memiliki gejala dari penumpang lainnya. Penumpang yang diduga terinfeksi monkeypox akan langsung diarahkan ke ruang isolasi sementara yang telah disiapkan khusus di bandara. Kemudian penumpang tersebut akan menjalani pemeriksaan medis lanjutan oleh tim kesehatan yang siaga 24 jam.

"Kesehatan dan keselamatan para pengguna jasa adalah prioritas utama kami. Oleh karena itu, kami telah mengimplementasikan berbagai langkah proaktif untuk mencegah penyebaran virus monkeypox di Bandara Soekarno-Hatta," tutupnya.