
UNESCO menetapkan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) sebagai penerima penghargaan UNESCO/Jikji Memori of The World 2024. (Humas Unesco)
Jakarta, tvrijakartanews - UNESCO menetapkan Perpustakaan Nasional (Perpusnas) sebagai penerima penghargaan UNESCO/Jikji Memori of The World 2024. Hal ini berdasarkan rekomendasi dari juri internasional yang terdiri dari para ahli.
“Warisan dokumenter merupakan jendela unik dan tak tergantikan yang dapat memperlihatkan sejarah kita, yang memberikan wawasan ke dalam pemikiran, budaya, dan pengalaman hidup dari masa lalu,” kata Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulary, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (4/9/2024).
Audrey mengatakan penghargaan ini diberikan sebagai upaya bersama untuk meningkatkan pelestarian dan peningkatan akses warisan dokumen ini harus terus dilanjutkan.
“Saya mengucapkan selamat kepada Perpustakaan Nasional Indonesia atas keberhasilan meraih penghargaan ini,” ujar Audrey.
Sebagai informasi, penghargaan UNESCO/Jikji Memory of the World diberikan untuk memperingati pencantuman Buljo Jikji Simche Yojeol, sebuah karya tertulis Korea yang diakui sebagai buku tertua yang dicetak dengan menggunakan huruf logam yang dapat dipindahkan.
Dengan dukungan dana sebesar $30,000, yang diberikan oleh Republik Korea melalui kota Cheongju, penghargaan ini bertujuan untuk menghargai upaya-upaya yang berkontribusi pada pelestarian dan peningkatan akses warisan dokumen sebagai warisan bersama umat manusia.
UNESCO mendirikan program Memori Dunia pada tahun 1995 untuk membantu melestarikan warisan dokumenter dunia – sebuah repositori yang kaya akan memori kolektif. Dokumen ini, baik dalam bentuk tertulis, audio, maupun visual, sangatlah rapuh dan memerlukan kerjasama global yang terkoordinasi dengan baik untuk memastikan keberlangsungan hidup dokumen tersebut serta akses berkelanjutan bagi generasi mendatang.
Dalam kemitraan erat dengan pemerintah dan lembga swasta, UNESCO bekerja untuk melindungi dan menyimpan dokumen asli yang tidak diubah, serta membuat dokumen tersebut dapat diaskses oleh semua orang. Program ini melibatkan jaringan komite nasional dan lembaga pengarsipan lokal di seluruh dunia. Program ini khususnya memfokuskan pada wilayah yang terdampak oleh konflik atau bencana alam.