
Terdampak Kekeringan, Warga Kranggan, Kecamatan Setu Antre Bantuan Air Bersih dari BPBD Tangsel.
Tangsel, tvrijakartanews - Warga Kampung Koceak Kelurahan Kranggan, Kecamatan Setu Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengalami krisis air bersih.
Selain dampak musim kemarau, air yang berasal dari sumur dan mesin pompa air milik warga mengering, sehingga volume air yang keluar dari mesin mengalir kecil.
Wakil Ketua RT 006/02 Kelurahan Kranggan, Nur Hidayat (45) mengatakan, sejak sebulan terakhir, lingkungannya sudah dilanda kekeringan, sehingga untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga seperti mencuci pakaian, warga terpaksa menggunakan air dari aliran kali Salak yang melintas di lingkungannya.
“Warga untuk mencuci pakaian menggunakan air kali yang mengalir dibawah kampung, namun kalau untuk minum kita beli air bersih harganya lima ribu rupiah per galon,” ungkapnya, Kamis (5/9/2024).
Untuk mensiasati masalah kekeringan, Hidayat mengatakan, warga mulai menghemat air yang masih mengalir kecil dari sumurnya, yang biasanya untuk mandi menghabiskan air satu bak, kini digunakan hanya setengah bak saja.
“Ya intinya air yang ada dicukup-cukupin biar bisa digunakan oleh warga sehari-hari,” terangnya.
Meski demikian, warga Kranggan tetap membutuhkan bantuan air bersih dari Pemerintah Kota Tangsel untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari.
“Setidak-tidaknya warga membutuhkan 50 liter air bersih untuk dikonsumsi per hari,” ucapnya.