Jakarta, tvrijakartanews - Umat Katolik dan Muslim berkumpul untuk pertemuan lintas agama dengan Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar di Jakarta, Kamis (5/9/2024).

“Kami juga akan menyampaikan pernyataan dengan dua topik utama tentang kemanusiaan dan lingkungan. Ini akan mencoba bahasa keagamaan dalam mengungkapkan betapa pentingnya memperhatikan masalah kemanusiaan dan masalah lingkungan. Tanpa bahasa keagamaan, akan sulit untuk mencapai partisipasi aktif karena bahasa keagamaan berasal dari lubuk hati yang terdalam,” kata Nasaruddin Umar.

Di masjid tersebut, yang terletak persis di seberang katedral Katolik kota dan terhubung dengannya melalui terowongan bawah tanah yang disebut terowongan persahabatan, Paus Fransiskus dan Imam Besar mengeluarkan deklarasi bersama dengan para pemimpin agama setempat lainnya yang menyerukan tindakan tegas untuk mengatasi pemanasan global.

Warga Indonesia terutama yang beragama katolik merasa gembira dan bangga saat Paus Fransiskus mengunjungi masjid dalam upaya mewujudkan kerukunan antarumat beragama.

“Saya sangat senang, bangga, dan perasaan saya campur aduk, karena kunjungan Bapak Romo ini merupakan berkat bagi kami umat Katolik Indonesia,” kata Desi Santosa sembari berdiri di antara umat Katolik lainnya, berjejer di pinggir jalan di luar Masjid Istiqlal dengan harapan dapat melihat sekilas Paus Fransiskus.

“Saya sangat senang, bangga, dan perasaan saya campur aduk, karena kunjungan Bapak Romo ini merupakan berkat bagi kita umat Katolik Indonesia. Semoga ini menjadi berkat bagi semua umat, sehingga umat beriman semakin bertambah, dan iman mereka pun semakin kuat,” ungkap Desi Santosa (51) umar katolik lainnya.

Diketahui, sekitar 87% dari 280 juta penduduk Indonesia beragama Islam, sementara sekitar 3% beragama Katolik. Fransiskus telah menekankan dialog Katolik-Muslim selama 11 tahun masa kepausannya dan telah menandatangani beberapa deklarasi bersama dengan para pemimpin Muslim.