KCIC Kerahkan Puluhan Petugas Lancarkan Pembatalan Tiket Kereta Cepat WHoosh
NewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Suasana di dalam Stasiun Kereta Cepat Whoosh. (Humas PT KCIC)

Jakarta, tvrijakartanews - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyampaikan untuk proses pembatalan tiket secara keseluruhan terpantau berjalan lancar di semua stasiun Whoosh. Puluhan petugas tambahan dikerahkan untuk memperlancar pembatalan tiket penumpang yang perjalanannya dibatalkan.

"Selain melalui loket stasiun, pembatalan juga dapat dilakukan secara online melalui aplikasi Whoosh khusus untuk transaksi pembelian tiket yang menggunakan aplikasi Whoosh atau web KCIC," kata General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (18/9/2024).

Eva mengatakan secara total terdapat total 16 perjalanan Whoosh yang sebelumnya dibatalkan dari pukul 09.47 WIB hingga 14.32 WIB dengan rincian 8 perjalanan dari Halim dan 8 perjalanan dari Tegalluar Summarecon.

"Bagi masyarakat yang sudah membeli tiket dan terdampak pembatalan jadwal dapat melakukan proses pembatalan dengan bea tiket yang akan dikembalikan 100 persen," tuturnya.

Menurut Eva, proses pembatalan dapat dilakukan di seluruh loket Stasiun Whoosh Halim, Padalarang, Tegalluar Summarecon dan Hall KA Feeder Stasiun Bandung. Pembatalan dapat dilakukan hingga 3 hari setelah jadwal keberangkatan.

"Jadi pengguna yang tidak menunggu disarankan dapat melanjutkan perjalanannya menggunakan moda lain dan melakukan proses pembatalan di hari selanjutnya," pungkasnya.

Sebelumnya, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mulai mengoperasikan Kembali kereta Whoosh dari Halim dan Tegalluar Summarecon. Hal ini setelah pemeriksaan setelah pemeriksaan usai dilakukan, dan jalur dinyatakan dapat dilalui dengan kecepatan terbatas.

"Saat ini secara bertahap perjalanan Whoosh Sudah dapat dioperasikan dengan kecepatan terbatas yaitu maksimum 160kmh tujuannya untuk lebih memastikan keselamatan perjalanan Whoosh pasca pemeriksaan," kata General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa.