
Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie. Foto Istimewa
Jakarta, tvrijakartanews - Juru Bicara PKS, Ahmad Mabruri menyatakan pihaknya tetap optimistis pasangan Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie bisa memenangkan Pilkada Jawa Barat (Jabar) 2024, meskipun menurut hasil survei teranyar Indikator Politik Indonesia elektabilitas keduanya hanya 10,98 persen. Menurut Mabruri, PKS juga pernah mengalami kondisi serupa di pilkada sebelumnya saat mencalonkan Ahmad Heryawan (Aher).
"Ya di jabar memang polanya seperti itu, ya. Kita juga sudah pernah mengalami karena Pak Ahmad Heryawan selalu di tempatkan di survei nomor paling buncit, tetapi ketika hasil pilkadanya selalu menang di urutan pertama," kata Mabruri di DPP PKS, Jakarta Selatan, Kamis (19/9/2024).
Ia berharap elektabilitas Syaikhu-Ilman dapat melejit ke depannya. Apalagi, saat ini Pilkada Jabar 2024 belum memasuki masa kampanye.
"Mudah-mudahan di Pilkada Jabar besok juga seperti itu, walaupun hasil surveinya paling kecil, tapi yang akan terpilih adalah Pak Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie," kata Mabruri.
Dalam kesempatan yang sama, Juru Bicara PKS Pipin Sofyan mengatakan bahkan pada awal diumumkan, elektabilitas Syaikhu-Ilham hanya 1 persen saja. Namun hanya dalam hitungan hari, elektabilitas pasangan itu bisa menembus dua digit.
"Jadi ini sebetulnya progres yang luar biasa untuk pasangan Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie, dan insya Allah saya kira di Jawa Barat akan selalu ada kejutan yang insya Allah dilakukan oleh PKS bersama dengan para kader dan simpatisan. Jadi kami optimistis untuk di Jawa Barat dan Jakarta dan juga di daerah-daerah lain, kader PKS bisa memenangkan pertarungan pilkada," pungkas Pipin.
Sebelumnya, Indikator Politik Indonesia merilis survei elektabilitas pasangan calon pada Pilgub Jawa Barat 2024. Pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan memiliki elektabilitas paling tinggi dalam survei ini.
Survei yang dilakukan pada periode 2-8 September 2024 ini melibatkan basis 1.200 orang dari seluruh provinsi Jawa Barat. Survei dilakukan dengan metode wawancara tatap muka. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling dengan toleransi kesalahan atau margin of error +- 2,9 persendan tingkat kepercayaan 95 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan elektabilitas Dedi-Erwan paling tinggi. Kemudian Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie sebanyak 10,98 persen.
"Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan kurang lebih 77,81 persen. Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie 10,98 persen, hampir 11 persen, nama yang lain berimbang antara Acep-Gitalis dan Jeje-Ronald 2,24 persen, angka berikutnya lebih tinggi sedikit antara Acep dan Gitalis," dalam rilis survei virtual, Kamis (12/9/2024).

