
Menteri Keuagan Sri Mulyani Indrawati. (Tangkap layar laman resmi Kemenkeu)
Jakarta, tvrijakartanews - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyampaikan hasil Rapat Paripurna menetapkan target pendapatan negara sebesar Rp3.005,1 triliun. Sedangkan belanja negara Rp3.621,3 triliun, defisit Rp616,19 triliun.
"Dengan keseimbangan primer defisit sebesar Rp63,33 triliun, serta pembiayaan anggaran sebesar Rp616,2 triliun," kata Menteri Keuagan Sri Mulyani Indrawati dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (19/9/2024).
Sri Mulyani menambahkan untuk belanja kementerian/lembaga (K/L) ditetapkan sebesar Rp1.160,09 triliun, belanja non K/L sebesar Rp1.541,36, serta Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp919,87 triliun.
"Selanjutnya, penerimaan perpajakan untuk 2025 ditargetkan mencapai Rp2.490,9 triliun, sementara Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2025 ditargetkan mencapai Rp513,6 triliun," ucapnya.
Dikatakan Sri Mulyani, untuk asumsi dasar ekonomi makro 2025, ditetapkan yakni target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 persen, laju inflasi 2,5 persen, suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun sebesar 7 persen.
"Nilai tukar rupiah Rp16.000 per dolar AS, harga minyak mentah Indonesia 82 dolar AS per barel, lifting minyak 605 ribu barel per hari, dan lifting gas sebesar 1,005 juta barel setara minyak per hari," tuturnya.
Selain itu, Sri Mulyani, sasaran dan indikator pembangunan disepakati dengan rincian sasaran pengangguran terbuka 4,5-5 persen, kemiskinan 7-8 persen, kemiskinan ekstrem 0 persen, rasio gini 0,379-0,382, indeks modal manusia (IMM) 0,56, nilai tukar petani (NTP) 115-120, serta nilai tukar nelayan (NTN) 105-108.
"Kita tentu memahami bahwa berbagai indikator pembangunan sama pentingnya, seperti penurunan tingkat kemiskinan, tingkat pengangguran dan juga ketimpangan," tambahnya.
Ia berharap APBN 2025 yang baru saja disahkan mampu menjadi instrumen keuangan yang tetap sehat, kredibel dan efektif untuk pembangunan Indonesia ke depan.
Bendahara Negara itu berpamitan sekaligus menyampaikan terima kasih kepada seluruh komisi DPR RI yang telah membantu selama proses perancangan APBN 2025.
"Terima kasih Pak Said, di ujung saya bekerja sebagai menteri keuangan di kabinet ini, selama ini selalu mendapatkan dukungan yang sangat konstruktif dari DPR terutama Banggar dan seluruh komisi," pungkasnya.
Adapun saat konferensi pers tersebut, ia melanjutkan dengan memaparkan beberapa target pemerintah dalam Undang-Undang (UU) Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025.

