
Gambar Ilustrasi Free Pick
Jakarta, tvrijakartanews - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) terus gencar mengkampanyekan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).Hal ini untuk menekan angka stunting pada anak-anak.
"Gemarikan merupakan upaya mengintervensi terhadap percepatan penurunan stunting," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (20/9/2024).
Eli mengatakan Gemarikan merupakan amanat Kementerian Kesehatan yang menyebutkan bahwa salah satu protein yang benar-benar dapat melakukan percepatan penurunan stunting, yakni protein hewani.
"Kami mengumpulkan kelompok-kelompok masyarakat yang memiliki fasilitas kolam untuk disebarkan benih ikan secara gratis," ujarnya.
Menurut Eli, pihaknya akan melakukan pendampingan dalam mengembangbiakan ikan tersebut.
"Diharapkan setelah panen kelima, mereka sudah bisa mandiri beli bibitnya sendiri," ujarnya.
Selain itu, Eli menilai ikan yang sudah panen dapat diolah dan dimasak, lalu dibagikan kepada anak-anak terduga stunting yang tercatat dalam data Dinas Kesehatan maupun Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta.
"Memang penanganan stunting juga tidak bisa per sektor, harus ikut semuanya," tuturnya.
Seperti diketahui, Kegiatan Kampanye Gemarikan Tahun 2024 ini ditargetkan diikuti sebanyak lebih dari 1.000 siswa sekolah dasar (SD) di DKI Jakarta.
Prevalensi stunting di Jakarta masih di bawah angka nasional, yakni nomor dua terendah di Indonesia berdasarkan data Kementerian Kesehatan. Pada 2022 tercatat sebesar 14,8 persen, sedangkan pada 2023 mencapai 17,6 persen.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta menempuh berbagai strategi untuk mempercepat penanganan stunting, yakni intervensi spesifik dan sensitif.
Intervensi spesifik, yakni pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) dan skrining Hemoglobin (Hb) bagi remaja putri. Sedangkan calon pengantin diberikan edukasi kesehatan dan tata laksana masalah.

