
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. (Tangkap layar laman resmi Kemenko Bidang Perekonomian)
Jakarta, tvrijakartanews - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) menjadi pondasi bagi pertumbuhan ekonomi pemerintah selanjutnya. Hal ini ditandai pemerintah telah meresmikan tujuh KEK baru.
"Sehingga dengan special economic zone (KEK), 5-10 tahun ini kita akan diperkirakan gasnya (pertumbuhan ekonomi) lebih kencang lagi," kata Airlangga ditemui di Kantor Kemenko Bidang Perekomian, Jakarta, Rabu (25/9/2024).
Airlangga mengatakan pemerintah kemarin udah menyelesaikan tambahahan 7 KEK dari 22 (KEK) menjadi 29 (KEK)
"Kami berharap tambahan KEK dapat ini bisa gaspol," ujarnya.
Sebelumnya, Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) telah menyetujui usulan pembentukan enam KEK baru dan satu perluasan KEK Nongsa di Batam.
“Semua usulan KEK ini akan segera disiapkan regulasinya dan kami menargetkan Peraturan Pemerintah (PP) terkait dapat rampung pada minggu kedua Oktober 2024,” ujar Airlangga dalam Sidang Dewan Nasional KEK, Selasa (24/9/2024).
Dewan Nasional akan merekomendasikan kepada Presiden untuk penetapan PP atas 6 KEK baru dan penambahan luasan untuk KEK Nongsa.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi besar pemerintah untuk mendorong investasi dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Dengan total target nilai investasi hingga Rp1.089,84 triliun, pengembangan KEK ini diharapkan mampu menciptakan lebih dari 14 juta lapangan kerja.
Adapun Sekretariat Jendral Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) mencatat realisasi investasi KEK sejak awal dimulainya hingga semester I 2024 mencapai Rp205,2 triliun.
Plt Sekretaris Jendral Dewan Nasional KEK Rizal Edwin mengatakan bahwa hingga semester I tahun ini, KEK telah menyerap sekitar 132.227 tenaga kerja.