Selain Dana RW Rp200 Juta Setahun, Ridwan Kamil Bakal Naikan Insentif Pengurus RT/RW
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: TVRI Jakarta Portal Team

Pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil alias RK dan Suswono. Foto M Julnis Firmansyah

Jakarta, tvrijakartanews - Calon Gubernur Jakarta Nomor Urut 1, Ridwan Kamil alias RK memastikan dirinya bersama Suswono bakal menaikan insentif pengurus rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) untuk mendukung program pengembangan akar rumput. Kenaikan intensif ini di luar pemberian dana Rp200 juta per RW.

“Dalam kaitan dengan desentralisasi anggaran RW, penghasilan pengurus RT/RW yang kerja keras luar biasa akan kita naikkan. Mereka lah yang menjadi ujung tombak untuk program-program pengembangan grass root, dari mulai penataan area mereka, pelestarian kegiatan seni-budaya setempat, hingga aktivitas ekonomi,” ujar RK di Jakarta, dikutip Kamis (26/9/2024).

Juru Bicara Ridwan Kamil-Suswono (RIDO), Juwanda memastikan pasangan pasangan nomor urut 1 itu ingin memberikan perhatian langsung ke akar rumput. Termasuk salah satunya dengan menaikkan insentif pengurus RT-RW dan anggaran Rp100 juta hingga Rp200 juta.

Juwanda mengatakan, program ini dijalankan untuk pemerataan pembangunan di Jakarta dengan melibatkan partisipasi warga.

"Ini program pembangunan yang sebisa mungkin swa-kelola. Jadi warga merumuskan dan mengerjakan bersama-sama dan akan mendorong partisipasi publik. Prinsipnya, warga setempat yang paling tahu kebutuhan mereka," ujar Juwanda.

Program serupa, menurut Juwanda, sudah dijalani Ridwan Kamil saat menjabat Wali Kota Bandung. Keberhasilan itu akan diterapkan di Jakarta.

"Program yang sudah sukses dilakukan Pak Ridwan Kamil di Bandung. Kalau di Bandung namanya PIPPK (Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan). Jadi ini prinsipnya beliau melakukan desentralisasi anggaran, setiap RW diberikan keleluasaan untuk menentukan langsung, diberikan anggaran apa yang perlu dibangun di wilayahnya masing-masing, yang pasti setiap wilayah kan beda-beda," kata Juwanda.

Progran pemberian anggaran langsung ke tingkat RW diharapkan bisa mempercepat pembangunan di tingkat akar rumput. Menurut Juwanda, partisipasi publik menjadi meningkat karena warga ikut terlibat menyampaikan isu lokal.

"Proses pembangunan di bawah jadi lebih cepat, tak lagi berjenjang. Jadi untuk ini ada percepatan pembangunan kan di level bawah, enggak harus nunggu keputusan wali kota atau gubernur. Setiap RW bisa menentukan sendiri prioritas mereka," kata Juwanda.

Berkaitan dengan kekhawatiran manipulasi anggaran dalam pelaksanaan program tersebut, Juwanda mengaku Ridwan Kamil dan Suswono sudah memikirkan hal tersebut. Salah satu yang akan diterapkan yakni digitalisasi anggaran.

"Kuncinya adalah digitalisasi dan transparansi. Kita kan sudah punya Jakarta Smart City, nah itu akan diberdayakan untuk membuat sistem bagaimana caranya, proses pengajuan, pelaksaan, sampai laporannya harus digital, dan transparan. Kalau sudah transparan, kesempatan korupsinya kecil," pungkas Juwanda.