Pasar Tunggu Putusan Ketua Federal Reserve, Rupiah Merosot 15 Poin terhadap Dolar AS
EkonomiNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Ilustrasi rupiah. (Freepik)

Jakarta, tvrijakartanews - Nilai tukar rupiah ditutup merosot 15 poin atau 0,10 persen terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pelemah mata uang garuda dipengaruhi pasar akan menunggu untuk mendengar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell untuk petunjuk tentang kecepatan pelonggaran moneter bank sentral

Dikutip data Bloomberg, rupiah turun 15 poin atau 0,10 persen menjadi Rp15.140 per dolar AS. Sedangkan data Yahoo Finance rupiah turun 16 persen atau 0,11 persen menjadi Rp15.135 per dolar AS.

"Pasar akan menunggu untuk mendengar dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell untuk petunjuk tentang kecepatan pelonggaran moneter bank sentral, dan tujuh pembuat kebijakan Fed lainnya akan berbicara minggu ini," kata Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi dalam keterangannya di Jakarta, Senin (30/9/2024).

Ibrahim menambahkan Juga akan dirilis data tentang lowongan pekerjaan dan perekrutan swasta, bersama dengan survei ISM tentang manufaktur dan jasa.

"Dengan Fed dan bank sentral utama lainnya yang mulai melonggarkan kebijakan, pemulihan ekonomi mungkin akan segera terjadi," ujarnya.

Menurut Ibrahim, selain itu, konflik Timur Tengah kembali memanas setelah Israel meningkatkan serangannya terhadap kelompok militan Hizbullah dan Houthi yang didukung Iran. Israel mengatakan telah mengebom target Houthi di Yaman pada hari Minggu.

"Hal ini dapat memperluas konfrontasinya dengan sekutu Iran dua hari setelah membunuh pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah dalam konflik yang meningkat di Lebanon," tuturnya.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah mengizinkan militer untuk memperkuat kehadirannya di Timur Tengah, dengan Pentagon mengatakan pada hari Minggu bahwa jika Iran, mitranya, atau proksinya menargetkan personel atau kepentingan AS, Washington "akan mengambil setiap tindakan yang diperlukan untuk membela rakyat kami".

Selain itu, Aktivitas manufaktur Tiongkok atau China menyusut tajam pada September 2024 karena pesanan baru di dalam dan luar negeri merosot, menurunkan kepercayaan pemilik pabrik ke rekor terendah.

Melambatnya manufaktur tiongkok ini tercermin dari indeks PMI manufaktur Caixin/S&P Global China yang anjlok menjadi 49,3 pada September 2024, dari 50,4 di bulan sebelumnya.

Angka ini meleset dari perkiraan analis dalam jajak pendapat Reuters sebesar 50,5. Angka tersebut menandai yang terendah sejak Juli tahun lalu.

Ibrahim memprediksi untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp15.080 - Rp15.160.