
Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung usai menghadiri reuni keluarga besar Kediri se-Jabodetabek di kawasan Pinang Ranti, Makasar, Jakarta Timur, Minggu (6/10/2024). (Foto: Chaerul Halim).
Jakarta, tvrijakartanews - Calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung menyebut peningkatan kucuran dana transfer untuk pemerintah daerah tak ada hubungannya terhadap faktor kedekatan antara pemimpin daerah dengan pemerintah pusat.
Hal ini disampaikan Pramono dalam menanggapi pernyataan Ridwan Kamil (RK) yang memamerkan kedekatannya dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Dalam pernyataan penutup debat perdana Pilkada Jakarta itu, RK meyakini faktor kedekatannya itu bisa berdampak positif bagi meningkatnya dana transfer dari pemerintah pusat.
"Jadi urusan transfer daerah tidak ada hubungan kedekatan atau pun urusan apa dalam kepartaian itu betul-betul profesional," kata Pramono di Jakarta, dikutip Selasa (8/10/2024).
Dia lantas mengulas sejumlah gubernur Jakarta yang tak memiliki kedekatan secara pribadi atau berada dalam satu kubu dengan presiden pada masanya. Namun, mereka bisa bersinergi dengan pemerintah pusat.
Misalnya, Joko Widodo yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jakarta di pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Padahal, PDIP yang menjadi kendaraan politik Jokowi saat itu diketahui merupakan oposisi di pemerintahan SBY.
Kemudian, Anies Baswedan yang menjadi gubernur Jakarta periode 2017-2022 di era pemerintahan Presiden Jokowi. Saat itu, Partai Gerindra dan PKS partai yang mengusung Anies sempat beroposisi di pemerintahan Jokowi.
"Jadi, Jakarta ini sudah terlalu lama juga yang memimpin itu biasanya bukan orang yang sama dengan presidennya, mulai dari dulu Pak Jokowi, Pak Anies itu sendiri," ucap dia.
Oleh karena itu, Pramono berpandangan faktor yang terpenting adalah siapapun yang terpilih sebagai gubernur Jakarta harus bisa bekerja sama dan patuh dengan pemerintah pusat.
"Yang paling penting siapapun yang jadi gubernurnya harus bisa bekerja sama dengan presiden. Jadi tidak melihat latar belakang, tidak melihat apapun, tapi harus bisa bekerja sama karena dia harus taat tunduk pada pemerintah pusat," kata Pramono.
Sebelumnya, Ridwan Kamil memamerkan hubungan baiknya dengan Prabowo ketika menyampaikan pernyataan penutupan debat perdana Pilkada Jakarta 2024 pada Minggu (6/10/2024).
Saat itu, RK menyatakan, hubungan baiknya dengan Prabowo akan membuat warga Jakarta diuntungkan jika RK-Suswono terpilih pada sebagai gubernur dan wakil gubernur Jakarta.
"Kalau kami terpilih Insya Allah hubungan kami dengan presiden terpilih akan sangat baik dan siapa yang diuntungkan, yang diuntungkan adalah warga Jakarta," kata RK.
Mantan Gubernur Jawa Barat itu mengatakan, keuntungan yang dimaksud itu bisa berupa peningkatan kucuran dana transfer dari pemerintah pusat.
"Kalau hubungan baik, dana transfer dari pemerintahan pusat akan berlipat-lipat sehingga program Jakarta dan kartu-kartuan, semuanya akan lebih banyak dan sejahtera," imbuh dia.

