Jakarta, tvrijakartanews - Asosiasi Profesi Widyaiswara Indonesia (APWI) Provinsi Sumatera Selatan berkomitmen terwujudnya Widyaiswara profesi yang membanggakan. Pihaknya mempunyai tujuan bersama untuk selalu meningkatkan kompetensi dan memperhatikan kesejahteraan setiap  Widyaiswara.  

“Untuk mewujudkan hal tersebut bukanlah seperti membalikkan telapak tangan. Sebagai suatu organisasi profesi untuk menjalankan program kegiatan diperlukan dana operasional   agar mesin organisasi selalu kreatif dan  bisa bergerak,” kata Ketua Umum DPW APWI Farhat Syukri dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (10/10/2024).

Farhat mengatakan ditengah kebutuhan supporting tersebut APWI Sumsel dihadapkan dengan  ketiadaan sumber pendanaan untuk pengembangan kompetensi, sungguh ironis dengan tuntutan widyaiswara yang harus selalu update.

“Karena itu seluruh insan widyaiswara harus kreatif inovatif mencari bentuk kerjasama, bantuan dan usaha lain yang sah, itulah mengapa perlunya wadah organisasi profesi seperti APWI ini,” ujarnya.

Menurut Farhat, akibat tidak tersedianya dukungan anggaran dalam lima tahun ini, maka berbagai kegiatan widyaiswara bertaraf nasional tidak pernah diikuti oleh insan Widyaiswara BPSDMD. 

“Sebagai Contoh. Jambore Nasional PITNAS yang diselenggarakan DPP APWI dalam 2 kali kegiatan di dua tahun ini APWI Sumsel belum dapat mengirimkan kontingennya,” tuturnya.

Dikatakan Farhat, untuk mengibarkan bendera APWI di kancah nasional ke depan maka diperlukan terobosan inovatif dengan bekrjasama win win dengan seluruh stakeholder di Sumsel. 

“Juga diperlukan dukungan bantuan dana APBD untuk peningkatan kompetensi widyaiswara,” jelasnya. 

Selain itu, Farhat menjelaskan berdasarkan Anggaran Dasar APWI, sumber penerimaan APWI terdiri dari, Iuran Anggota, Kerjasama, Bantuan, Usaha lain yang sah.

“Karena itu insan widyaiswara sumsel harus aktif melakukan kerjasama usaha dengan berbagai pihak  yang tujuannya untuk update kompetensi dan peningkatan kesejahteraan widyaiswara,” pungkasnya.