
Gambar: © Shane Gross, Fotografer Satwa Liar Tahun Ini
Jakarta, tvrijakartanews - Memasuki tahun ke-60, Wildlife Photographer of the Year merayakan keanekaragaman dan keindahan kehidupan di Bumi, sekaligus menyoroti apa yang dapat kita lakukan untuk melindunginya. Tahun ini, tercatat 59.228 entri dari 117 negara dan wilayah yang memecahkan rekor. Foto pemenang, The Swarm of Life, diambil oleh jurnalis foto konservasi laut Kanada, Shane Gross.
Diambil saat berenang sambil menyelam di hamparan daun teratai di Danau Cedar di Pulau Vancouver, jepretan yang memukau ini memberi kita pandangan sekilas ke dalam kehidupan mistis kecebong kodok barat, spesies yang hampir terancam punah.
“Juri terpesona oleh perpaduan cahaya, energi, dan konektivitas antara lingkungan dan kecebong. Kami juga sangat gembira dengan penambahan spesies baru ke arsip Fotografer Satwa Liar Tahun Ini,” kata Kathy Moran, Ketua Juri dan Editor, dalam sebuah pernyataan dikutip dari IFLScience (14/10).
Kathy menambahkan, selama beberapa tahun terakhir, kompetisi ini telah menyoroti lingkungan dan spesies yang sering kali diabaikan. Tetapi, membangkitkan keajaiban dan kegembiraan yang sama ketika dibagikan seperti satwa liar dan tempat-tempat liar yang lebih sering difoto.
Yang baru dalam kompetisi tahun ini adalah Impact Award, yang mengakui kisah sukses konservasi. Dalam kategori dewasa, fotografer Australia Jannico Kelk membawa pulang hadiah untuk fotonya tentang bilby besar, yang juga dikenal sebagai ninu, marsupial kecil yang hampir punah. Sekarang, di dalam cagar alam berpagar tempat sebagian besar predator telah dibasmi, berkembang biak dengan baik.
Semua gambar pemenang lainnya dipamerkan di Museum Sejarah Alam London. Selain itu, terdapat juga soundscape, film, dan wawasan ahli, dari tanggal 11 Oktober hingga Juni tahun depan.
Pendaftaran untuk tahun depan atau kompetisi ke-61 dibuka pada tanggal 14 Oktober dan ditutup pada tanggal 5 Desember 2024. L