
Presiden Joko Widodo (Tengah). (Tangkap layar akun Instagram resmi @jokowi)
Jakarta, tvrijakartanews - Sejumlah pembangunan beragam infrastruktur telah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo selama 10 tahun mempimpin Indonesia. Infrastrutur tersebut dimulai dari jalan tol, bendungan, hingga hunian.
Pembangunan ini dilakukan untuk menunjang pertumbuhan ekonomi di Indonesia di tahun mendatang. Terdapat dua peran utama dari infrastruktur, Pertama sebagai sarana produksi dan penunjang pertumbuhan ekonomi, seperti jalan, jalan tol, energi, dan bendungan.
Kedua sebagai pemenuhan layanan dasar, seperti penyediaan air minum, jalan dan jembatan, perumahan, sanitasi, dan irigasi.
1. Jalan Tol
Pemerintah melalui Kementerian PUPR bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) sudah merampungkan sepanjang 2.432 km pembangunan jalan tol. Jalan tol yang baru diresmikan oleh Presiden adalah Jalan Tol Stabat-Tanjung Pura dan Tol Tebing Tinggi-Serbelawan-Sinaksak Sepanjang 72 km. Jalan tol itu merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera.
Kehadiran jalan tol yang terhubung dengan wilayah produktif contohnya kawasan industri, pariwisata, bandara, dan pelabuhan akan dapat mengurangi biaya logistik dan meningkatkan daya saing produk dalam negeri.
2. Bendungan Hingga Irigasi
Selain infastruktur jalan tol pemerintah juga sudah menyelesaikan pembangunan 53 bendungan dari 61 unit bendungan yang dibangun. Bendungan yang telah selesai di antaranya adalah Bendungan Sepaku Semoi, Bendungan Ameroro, bendungan Leuwikeris, Bendungan Way Sekampung dan Bendungan Kuningan.
Pembangunan bendungan juga harus diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena air nya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani.
Tidak hanya itu, Kementerian PUPR juga membangun 1.228.440 ha jaringan irigasi dan merehabilitasi 4.647.547 ha jaringan irigasi. Kementerian PUPR juga menyelesaikan 1.371 embung, 493 buah pengendali sedimen dan lahar, 2.154 km pengendali banjir dan pengaman pantai.
3. Jalan dan Jembatan
Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga juga telah menyelesaikan 5.999 km pembangunan jalan baru, 125.904 m pembangunan jembatan, 583 buah jembatan gantung dan 27.673 m pembangunan flyover/underpass. Salah satu flyover yang telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo adalah Flyover Djuanda sepanjang 858 meter di Sidoarjo, Jawa Timur.
4. Pos Lintas Batas Negara (PLBN)
Pembangunan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu di 15 kawasan, serta pembangunan, rehabilitasi atau renovasi sarana pendidikan, olahraga, dan pasar 5.939 unit.
Pada Rabu (2/10/2024), Presiden Jokowi meresmikan 7 PLBN yakni PLBN Napan di NTT dengan biaya Rp128 miliar, PLBN Serasan di Natuna Kepri dengan biaya Rp145 miliar, PLBN Jagoi Babang Kalbar Rp226 miliar, PLBN Sei Nyamuk Kaltara Rp248 miliar, PLBN Labang Kaltara Rp210 miliar, PLBN Long Nawang Kaltara Rp243 miliar, dan PLBN Yetetkun Papua Selatan Rp146 miliar.
5. Air Minum dan Sanitasi
Disamping itu, pemerintah melalui Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menyelesaikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) 36.380 ltr/dtk, sehingga akses air minum layak mencapai 93 persen dari total populasi.
Kemudian, penanganan kawasan permukiman 94.321 ha, penanganan sampah dan sanitasi 13,7 juta KK, sehingga akses sanitasi layak mencapai 82 persen dari total populasi.
6. Hunian
Berikutnya, bidang peruhaman juga menjadi perhatian utama masa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan membangun sebanyak 10,2 juta unit rumah dengan kontribusi APBN melalui Program Sejuta Rumah.
Lalu ada 1,49 juta unit rumah melalui program Rumah Swadaya/Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), 40.347 unit rumah khusus dan 71.731 unit rumah susun.
Adapun salah satu infrastruktur rusun yang baru saja diresmikan adalah Rusun Universitas Muhammadiyah Sorong yang terdiri dari 1 tower setinggi 3 lantai dengan 43 unit. Rusun ini mampu menampung 168 orang mahasiswa.
Pembangunan infrastruktur dalam satu dekade terakhir terbukti membawa perubahan besar. Bertambahnya jumlah jalan nasional, panjang jalan tol, serta pembangunan pelabuhan dan bandara baru memberikan manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat.
Selain itu, Infrastruktur telah berhasil menekan biaya logistik yang berkontribusi terhadap rendahnya angka inflasi nasional. kontribusi Gabungan Pengusaha Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) dalam pembangunan pusat dan daerah.

