
Pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jakarta Nomor Urut 1, Ridwan Kamil alias RK dan Suswono. Foto M Julnis Firmansyah
Jakarta, tvrijakartanews - Pasangan calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Jakarta Nomor Urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) tak gentar menghadapi keterbatasan lahan pertanian di Jakarta. Pasangan ini akan melakukan beberapa terobosan guna memastikan bahan-bahan pangan dapat diakses seluruh warga dengan mudah dan murah.
"Sebanyak 98 persen pangan Jakarta dipasok dari luar Jakarta, maka ketahanan pangan Jakarta sungguh sangat-sangat rawan. Kami akan pastikan bahwa pasokan pangan akan aman sepanjang RIDO memimpin Jakarta," kata Suswono dalam debat kedua Pilkada Jakarta, di Beach City International Stadium, Jakarta Utara, dikutip Senin (28/10/2024).
“Kami akan kontrak kerja sama dengan daerah-daerah penghasil. Ada dua pilihan, yakni kontrak langsung dan BUMD kita investasi di daerah penghasil pangan. Untuk investasi, misalnya terkait daging sapi yang banyak di NTT dan NTB. Kita bisa membuat RPH modern di sana dan kita antar dagingnya ke Jakarta. Dengan subsidi si biaya transportasinya, maka warga Jakarta bisa mendapat daging yang relatif murah,” ujar mantan Menteri Pertanian tersebut.
Pasangan calon nomor urut 1 itu menyiapkan program pasar murah untuk menjamin akses bahan pokok yang terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Tak berhenti di situ, Suswono menegaskan titik-titik distribusi akan diperbanyak agar memudahkan warga.
“Sehingga rakyat tak perlu antre panjang,” tambahnya.
Pasangan ini juga akan memanfaatkan lahan terlantar untuk gerakan urban farming di Jakarta, sehingga masyarakat luas memiliki keterlibatan langsung dalam menjaga ketahanan pangan. Seperti diketahui, Suswono menjabat sebagai menteri pertanian periode 2009-2014, sedangkan Ridwan Kamil merupakan salah satu pendiri dan penggerak Indonesia Berkebun yang mengoptimalkan lahan-lahan terlantar serta pekarangan.
Juru bicara pasangan nomor urut 1, Fahlino Sjuib, memaparkan lebih lanjut terkait inovasi forward contract (kontrak berjangka) guna memastikan pasokan bahan pangan yang terjangkau di Jakarta.
“Forward contract dengan daerah-daerah penghasil pangan memastikan ketersediaan dan mengunci harga bahan pokok, sehingga warga Jakarta terlindungi dari lonjakan harga. Ini tentu krusial terutama saat permintaan meningkat saat hari raya keagamaan dan tahun baru. Paslon RIDO melakukan antisipasi dengan melakukan inovasi seperti ini,” ujar Lino, panggilan akrabnya.